Al-Qiaamah (75) : 36
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
Patutkah manusia menyangka, bahawa ia akan ditinggalkan terbiar (dengan tidak diberikan tanggungjawab dan tidak dihidupkan menerima balasan)? |
Al-Qiaamah (75) : 37
أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِنْ مَنِيٍّ يُمْنَى
Bukankah ia berasal dari air mani yang dipancarkan (ke dalam rahim)? |
Al-Qiaamah (75) : 38
ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّى
Kemudian air mani itu menjadi sebuku darah beku, sesudah itu Tuhan menciptakannya, dan menyempurnakan kejadiannya (sebagai manusia)? |
Al-Qiaamah (75) : 39
فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَى
Lalu Tuhan menjadikan daripadanya dua jenis - lelaki dan perempuan. |
Al-Insaan (76) : 2
إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Kami telah aturkan cara mencipta manusia bermulanya dari air mani yang bercampur (dari pati benih lelaki dan perempuan), serta Kami tetap mengujinya (dengan kewajipan-kewajipan); oleh itu maka Kami jadikan dia berkeadaan mendengar dan melihat. |
Al-Mursalaat (77) : 20
أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
Bukankah Kami telah menciptakan kamu dari air (benih) yang sedikit dipandang orang? |
Al-Mursalaat (77) : 21
فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
Lalu Kami jadikan air (benih) itu pada tempat penetapan yang kukuh, |
Al-Mursalaat (77) : 22
إِلَى قَدَرٍ مَعْلُومٍ
Hingga ke suatu masa yang termaklum? |
Al-Mursalaat (77) : 23
فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ
Serta Kami tentukan (keadaannya), maka Kamilah sebaik-baik yang berkuasa menentukan dan melakukan (tiap-tiap sesuatu)! |
Abasa (80) : 18
مِنْ أَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهُ
(Tidakkah ia memikirkan) dari apakah ia diciptakan oleh Allah? - |
Page 3 of 4