Al-A’raaf (7) : 40
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat (perintah) Kami dan yang angkuh (merasa dirinya lebih) daripada mematuhinya, tidak sekali-kali akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk Syurga sehingga unta masuk di lubang jarum dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang melakukan kesalahan.
TAFSIR 1
Allah berfirman, (Tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka) maksudnya segala amal soleh mahupun doa yang mereka lakukan tidak akan diterima. Begitulah pendapat Mujahid dan Said bin Jabir yang diriwayatkan Al-Aufi dan Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas. Demikian juga riwayat Ats-Tsauri dan Laits dan Atha dari Ibnu Abbas. Dikatakan, "Maksudnya tidak akan dibuka pintu langit bagi arwah-arwah mereka," diriwayatkan oleh Ad-Dahhak dari Ibnu Abbas dan juga dikatakan oleh As-Saddi dan yang lainnya. Dan sesuai dengan pendapat Ibnu Jarir dari Al-Barra bahawa Rasulullah saw menuturkan tentang penangkapan roh orang-orang yang suka berbuat maksiat, yang kemudian dibawa ke atas langit. Setiap bertemu dengan malaikat, para malaikat itu berkata, "Roh siapa yang sangat buruk ini?" Mereka menyebutkan si fulan dengan nama yang buruk sebagaimana mereka dipanggil di dunia hingga mereka sampai di langit. Kemudian para malaikat berusaha membuka pintu langit tetapi tidak bisa terbuka. Kemudian Rasulullah saw bersabda dalam Al-Quran (Tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka) Beginilah diriwayatkan hadis ini yang merupakan potongan dari hadis yang panjang yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasa'i dan Ibnu Majah.
Rujukan: 1999: 381 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Maksud firman-Nya, (Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami) sesungguhnya orang-orang yang mendustakan hujjah-hujjah dan dalil-dalil Kami, tidak mempercayainya dan tidak mengikuti Rasul Kami, (Dan menyombongkan diri terhadapnya) mereka menyombongkan diri dari membenarkan dan mengikuti semua itu. Maka (Tidak akan dibukakan) bagi arwah-arwah mereka ketika keluar dari jasad mereka, (Pintu-pintu langit) yang tidak dapat ditembus oleh perbuatan dan amalan mereka. Adapun perkataan dan amalan baik saja yang dapat diangkat menuju Allah swt sebagaimana firman-Nya, (Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang soleh dinaikkan-Nya) (QS Fatir, 35: 10). Para ahli takwil berbeza pendapat mengenai pentafsiran kalimat-Nya (Tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka). Sebahagian ahli takwil berpendapat, maksud kalimat ini adalah tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi arwah-arwah orang kafir. Sebahagian Iain berpendapat maksudnya amalan baik dan doa-doa mereka tidak akan naik kepada Alah swt. Penulis berpendapat ayat ini bersifat umum, Allah tidak mengkhususkan soal hal apa yang tidak dapat membukakan pintu-pintu langit. Maksud firman-Nya (Mereka tidak akan masuk syurga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarumy) iaitu mereka yang mendustakan dan takabur terhadap ayat-ayat Kami, tidak akan dimasukkan ke syurga sebagaimana tidak mungkinnya unta masuk ke dalam lubang jarum.
Rujukan: 2001: 182-196 (Tafsir al-Tabari)