Al-A’raaf (7) : 28
Dan (orang-orang yang tidak beriman itu) apabila mereka melakukan sesuatu perbuatan yang keji, mereka berkata: "Kami dapati datuk nenek kami mengerjakannya, dan Allah perintahkan kami mengerjakannya". Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesungguhnya Allah tidak sekali-kali menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji. Patutkah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya?"
TAFSIR 1
Mujahid berkata, "Orang-orang musyrik bertawaf dengan telanjang di Kaabah, mereka berkata, 'Kami bertawaf sebagaimana kami dilahirkan oleh ibu kami.' Maka yang perempuan meletakkan pergelangan tangannya atau sesuatu di atas kemaluannya. Kemudian berkata, 'Pada hari inilah semuanya dimulai, sebahagian atau semuanya. Apa yang tidak dimulai hari ini maka tidak tidak ada yang menggantinya."' Kemudian Allah menurunkan ayat, (Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, 'Kami mendapati nenek moyang kami melakukan yang demikian dan Allah menyuruh kami mengerjakannya) Menurut penulis, orang Arab kecuali suku Quraisy tidak bertawaf dengan menggunakan pakaian sehari-hari mereka. Hal itu dilakukan kerana mereka tidak mahu bertawaf dengan pakaian yang mereka pakai ketika berbuat kemaksiatan kepada Allah. (Katakanlah) maksudnya wahai Muhammad terhadap siapa yang mengatakan hal itu. (Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh berbuat keji) maksudnya hal-hal yang kalian perbuat adalah perbuatan yang keji dan Allah tidak pernah memerintahkan hal itu. (Mengapa kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui?) atau apakah kalian mengatasnamakan Allah dari perkataan-perkataan yang kalian tidak ketahui kebenarannya.
Rujukan: 1999: 378 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Berikut beberapa para ahli takwil yang mentafsirkan kata (Kami mendapati nenek moyang kami melakukan yang demikian) dalam ayat ini. Qatadah berkata, ?Orang-orang pada zaman dulu suka melakukan tawaf di Baitullah dengan bertelanjang, mereka berkeyakinan, ?Kami tawaf sebagaimana kami baru dilahirkan ibu-ibu kami.?? As-Saddi menjelaskan ayat itu, dia berkata, "Kabilah bangsa Arab dari negeri Yaman biasa tawaf di Baitullah dengan bertelanjang. Di saat ditanya mengapa? Mereka menjawab, (Kami mendapati nenek moyang kami melakukan yang demikian) Adapun pentafsiran ayat secara keseluruhan adalah jika orang-orang yang tidak mengimani kepada Allah berbuat buruk iaitu berbuat keji dengan bertelanjang saat tawaf maka mereka telah menghina. Mereka berkeyakinan, "Kami melakukan hal ini kerana mendapati nenek moyang kami mengerjakan demikian sehingga kami mengikuti dan menjalankan ajaran mereka bahkan Allah memerintahkan kami seperti ini, maka kami pun mengikuti perintah-Nya." Allah mengingatkan Nabi Muhammad saw (Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh berbuat keji) bahawa Allah tidak menyuruh hamba-Nya berbuat menjijikan.
Rujukan: 2001: 137-139 (Tafsir al-Tabari)