Al-An'am (6) : 95 (Blok: 95-97)
Sesungguhnya Allah jualah yang membelah (menumbuhkan) butir (tumbuh-tumbuhan) dan biji (buah-buahan). Ia mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Yang sedemikian itu kekuasaannya ialah Allah. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan dari menyembahNya (oleh benda-benda yang kamu jadikan sekutuNya)?
TAFSIR
Pada rangkaian tema ini, Allah swt mengkhabarkan bahawa Dia-lah yang menumbuhkan butir (padi-padian) dan biji (kurma) yakni memecah bijinya agar dapat tumbuh di atas tanah. Bulir dan biji itu pada akhirnya menghasilkan buah-buahan dan tanaman lain yang sekian banyak jenis dan macamnya. Kerana itulah ayat (Menumbuhkan butir (padi-padian) dan biji ditafsirkan oleh sambungan ayat, mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup)) ertinya Dia mengeluarkan tanaman hidup dari benih-benih yang mati seperti benda tak bernyawa. Semua ini Allah swt jelaskan dengan kata-kata yang memiliki makna berdekatan (sinonim). Ada yang mentafsirkannya sebagai mengeluarkan ayam dari telur dan telur dari ayam. Ada juga yang menafsirkannya dengan melahirkan anak yang soleh dari bapa yang jahat dan sebaliknya. Sedang firman Allah swt (Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirehat) ertinya adalah Dia-lah Pencipta terang dan kegelapan. Maksud ayat itu adalah Dia-lah yang menyingsingkan pagi dari gelapnya malam sehingga dunia ini menjadi terang-benderang, ufuk menjadi cerah dan hilanglah kegelapan. Malam yang hitam pekat dan gelap pun pergi. Datanglah siang dengan cahaya dan terangnya. Di sini Allah swt menjelaskan kekuasaan-Nya menciptakan berbagai hal yang berlawanan. (Dan (Dia (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan) maksudnya, kedua benda langit ini berjalan mengikuti aturan yang penuh perhitungan. Aturan ini tidak berubah dan tidak kacau. Masing-masing matahari dan bulan memiiiki rotasi sendiri kala musim semi atau musim dingin tiba. Akibatnya, lama waktu malam dan siang menjadi tidak sama. Mengenai ayat, (Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut) sebahagian ulama salaf mengatakan bahawa siapa yang meyakini bahawa fungsi bintang itu lebih dari tiga maka dia keliru dan telah mengada-ada terhadap Allah swt Ketiga fungsi tersebut antara lain, sebagai penghias langit, sebagai alat pelempar syaitan dan sebagai petunjuk jalan di saat gelap di darat mahupun di laut. Erti dari (Kami telah menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami)) adalah telah kami jelaskan dan terangkan (Kepada orang-orang yang mengetahui) berakal dan mengetahui kebenaran serta menjauhi kebatilan.
Rujukan: 1999: 350 (Tafsir Ibn Katsir)