Al-An'am (6) : 52
Dan janganlah engkau usir orang-orang yang beribadat dan berdoa kepada Tuhan mereka pagi dan petang, sedang mereka menghendaki keredaanNya semata-mata. Tiadalah engkau bertanggungjawab sesuatu pun mengenai hitungan amal mereka, dan mereka juga tidak bertanggungjawab sesuatu pun mengenai hitungan amalmu. Maka (sekiranya) engkau usir mereka, nescaya menjadilah engkau dari orang-orang yang zalim.
TAFSIR 1
Allah swt berfirman, (Janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan petang hari, mereka mengharapkan keredhaan-Nya). Ertinya, janganlah kamu menjauhkan orang-orang yang memiliki sifat ini darimu. Sebaliknya, jadikanlah mereka sebagai teman dan orang-orang dekatmu. Makna dari (Menyeru Tuhannya) adalah beribadah dan berdoa kepada Tuhan sedangkan maksud (Di pagi hari dan petang hari) adalah pada waktu solat wajib seperti yang disampaikan oleh Said ibnu Al-Musayyab, Mujahid, Hassan dan Qatadah. (Mereka mengharapkan keredhaan-Nya) mereka beramal demi mengharapkan keredhaan-Nya secara ikhlas dan tulus. (Engkau tidak memikul tanggungjawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka tidak memikul tanggungjawab sedikit pun terhadap perbuatanmu) ertinya perhitungan (amal perbuatan) mereka hanya berada di tangan Allah dan tidak sedikit pun berada di tangan saya. Sebaliknya mereka pun tidak memikul tanggungjawab sedikit pun terhadap perbuatan saya. Maksud dari (Yang menyebabkan engkau (berhak) mengusir mereka sehingga engkau termasuk orang-orang yang zalim) adalah jika itu tetap kamu lakukan di saat kondisi mereka seperti itu.
Rujukan: 1999: 339 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Dari Khabab tentang firman Allah (Janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari) ia berkata, "Suatu ketika sekelompok tokoh Quraisy seperti Al-Aqra bin Habis At-Tamimy dan Uyainah bin Hisn Al-Fazzary menemui Rasulullah yang tengah duduk-duduk bersama Bilal, Suheib, Ammar dan Khabab serta beberapa orang-orang lemah lainnya. Ketika mereka melihat wajah para sahabat Rasul yang lemah itu, mereka pun menghinanya. Mereka berkata, 'Kami sebenarnya minta disediakan olehmu waktu khusus untuk duduk bersamamu sehingga orang-orang Arab mengetahui keutamaan kami. Tetapi ketika para petinggi Quraisy menemuimu dengan kondisi seperti ini tentu mereka akan merasa risih kerana petinggi Arab duduk berdampingan dengan orang-orang hina-papa. Maka jika dikabulkan kami akan datang kembali menemuimu dan usirlah teman-temanmu ini. Ketika kami sudah selesai bersamamu, baru kamu boleh kembali duduk-duduk bersama mereka.' Rasul menjawab, 'Ok'. Mereka berkata, 'Tolong kesepakatan ini harus tertulis.' Rasul segera memanggil Ali untuk menuliskan perjanjian itu. Kami pun duduk di pojok majlis itu. Tiba-tiba turunlah ayat ini." Rasul tiba-tiba melempar kertas perjanjian itu lalu memanggil kami dan kami pun bergegas menghampirinya. Kami pun disambut beliau dengan ayat (Semoga keselamatan tetap atas kalian) (HR Bazzar no. 2129) Para elit Quraisy sebenarnya tidak meminta nabi mengusir para sahabatnya yang hina-papa itu tetapi mereka meminta agar mereka ditempatkan di barisan terdepan di kala ingin berbincang dengan Rasul. Juga kalaupun mereka solat bersama Rasul, maka mereka ingin di barisan pertama sedangkan para sahabat yang miskin itu harus di barisan kedua. Sebahagian ulama mentafsirkan pula bahawa ayat ini bermakna orang-orang yang sentiasa banyak berzikir di pagi atau malam hari. Ini adalah pendapat Masyhur, Ibrahim dan Humaid.
Rujukan: 2001: 258-261 (Tafsir al-Tabari)