Al-Baqarah (2) : 62
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasora (Nasrani), dan orang-orang Saabien sesiapa di antara mereka itu beriman kepada Allah dan (beriman kepada) hari akhirat serta beramal soleh, maka bagi mereka pahala balasannya di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) kepada mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
TAFSIR 1
Dalam ayat ini Allah swt menerangkan keadaan orang-orang yang sentiasa mendapat rahmat dari Allah swt. Barang siapa beriman kepada Allah swt dan hari Akhir serta beramal soleh dengan mengikuti semua petunjuk yang dibawa para rasul-Nya, nescaya akan mendapatkan kebahagiaan abadi di dunia dan akhirat. Mereka tidak pernah merasa bersedih kerana sepanjang hidup selalu dinaungi rahmat Allah swt dan di akhirat ditempatkan di syurga-Nya. Rasulullah saw menegaskan, keimanan seorang Yahudi adalah mengimani Taurat dan mengikuti syariat Nabi Musa sampai datangnya Nabi lsa. Setelah itu, mereka harus mengikuti syariat yang dibawa Nabi Isa kerana syariatnya merupakan pelengkap syariat sebelumnya. Jika tidak begitu, bererti mereka telah kufur. Keimanan seorang Nasrani adalah mengimani lnjil dan mengikuti petunjuk Nabi Isa sampai datangnya Rasulullah saw. Setelah itu, mereka harus mengikuti petunjuk Rasulullah saw. Jika tidak, mereka telah berbuat kesalahan dan akan dimasukkan ke neraka.
Rujukan: 1999: 53-54 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Yang dimaksud (orang-orang yang beriman) dalam ayat ini ialah mereka yang membenarkan ajaran Rasulullah saw. Sedangkan yang dimaksud (Hadu) pada ayat ini adalah orang-orang Yahudi. Menurut Ibnu Juraij kata (Hadu) muncul dari pengakuan mereka sendiri untuk menjadi bangsa Yahudi. Lafaz (Nasara) menurut riwayat lbnu Juraij adaIah orang-orang yang mula-mula mendiami suatu daerah yang bernama Nazaret. Sedangkan dalam riwayat lbnu Abbas yang dimaksud (Nasara) adalah orang-orang yang menjadi penolong Nabi Isa a.s. Adapun yang dimaksud (Sabi?in) menurut Mujahid adalah sekelompok orang yang tidak beragama. Namun, sebahagian ahli tafsir berpendapat bahawa yang dimaksud (Sabi?in) adalah setiap orang yang keluar dari suatu agama dan berpindah kepada agama yang lain. Ayat ini menerangkan bahawa orang-orang Mukmin, Yahudi, Nasrani, ataupun Sabi?in yang beriman kepada Allah dan hari Kiamat dan mereka tidak mengganti dan mengubah keyakinan mereka hingga mereka wafat dan mereka melakukan amal kebaikan sebagai bentuk ketaatan pada-Nya maka mereka akan mendapatkan pahala atas amal kebaikan yang telah mereka kerjakan dan mereka tidak akan merasa takut terhadap apa yang akan mereka hadapi pada hari Kiamat dan tidak akan bersedih hati dengan apa yang telah mereka tinggalkan di dunia kerana mereka yakin akan kenikmatan akhirat yang kekal, demikian menurut At-Tabari.
Rujukan: 2001: 32-46 (Tafsir al-Tabari)