Al-Baqarah (2) : 59 (Blok: 58-59)
Kemudian orang-orang yang zalim (penderhaka) itu mengubah perkataan (perintah kami) yang dikatakan kepada mereka dengan melakukan sebaliknya; maka Kami turunkan ke atas orang-orang yang zalim itu bala bencana dari langit, dengan sebab mereka sentiasa berlaku fasik (menderhaka).
TAFSIR 1
Dalam ayat ini, Allah menegaskan kembali sikap kaum Yahudi yang selalu melakukan pembangkangan atas syariat Allah swt. Setelah menemani Nabi Musa di Mesir, mereka diperintahkan kembali ke Baitul Maqdis untuk memerangi para penguasa ka?r. Namun ketika tiba di Baitul Maqdis, mereka enggan melakukan jihad di jalan Allah swt. Itulah alasan Allah swt murka kepada mereka. Azab pun ditimpakan kepada mereka, sebagaimana dijelaskan secara detail pada surah Al-Ma?idah. Meskipun Allah swt menunjukkan kemurahan-Nya, mereka tetap abai dan terus berbuat zalim. Menurut ulama tafsir, kerana pembangkangan inilah Allah swt menimpakan azab kepada mereka seperti disebutkan dalam akhir ayat (Maka Kami turunkan malapetaka dari Iangit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka (selalu) berbuat fasik). Tentang azab yang ditimpakan kepada mereka, Rasulullah saw bersabda sebagai berikut. ?Tha?un adalah malapetaka dan azab yang ditimpakan (Allah swt) kepada umat sebelum kamu? (HR Nasa? i) "Sesungguhnya kurus dan sakit panas adalah azab yang ditimpakan kepada umat sebelum kalian. " Kedua hadis ini menjelaskan malapeta yang ditimpakan Allah swt kepada kaum Yahudi sebagaimana disebutkan dalam ayat tadi.
Rujukan: 1999: 51-52 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Ayat ini mengkhabarkan ucapan dan perbuatan derhaka yang dilakukan oleh Bani lsrail yang mempermainkan perintah Allah ketika memasuki Baitul Maqdis. Mereka mengganti perkataan dan perbuatan yang diperintahkan Allah dengan perkataan dan perbuatan yang mereka buat-buat sendiri. Dalam hadis yang diriwayat oleh Abu Hurairah r.a dari Rasulullah saw disebutkan bahawa ketika mereka diperintahkan untuk memasuki pintu gerbang Bait AI-Maqdis sambil bersujud dan mengucapkan (Khiththatun) yang ertinya bebaskanlah kami (dari dosa-dosa kami), maka mereka mengganti ucapan (Hinthatun) yang ertinya sebutir gandum seraya mereka pun masuk ke Baitul Maqdis sambil merangkak. Kerana kelakuan tersebut, mereka disebut orang-orang zalim iaitu orang-orang yang mengerjakan suatu perkara yang seharusnya tidak mereka kerjakan. Mereka juga disebut orang-orang fasik iaitu orang-orang yang meninggalkan ketaatan kepada Allah serta lebih memilih maksiat kepada-Nya dan menolak perintah-Nya. Akibat kefasikan mereka ini Allah menyeksa mereka dengan azab dari langit. Menurut Ibnu Zaid, azab tersebut berupa penyakit tha?un yang pernah diturunkan kepada umat terdahulu. Menurut At-Tabari yang dimaksud (MaIapetaka) atau azab dalam ayat ini bisa berupa penyakit tha?un atau bisa pula berupa seksaan dalam bentuk yang Iain kerana tidak ada keterangan yang tegas dari ayat Al-Quran.
Rujukan: 2001: 723-732 (Tafsir al-Tabari)