At-Tiin (95) : 4 (Blok: 4-8)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (dan berkelengkapan sesuai dengan keadaannya).
TAFSIR 1
Maksud firman Allah (Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya) adalah sesuatu yang disumpahkan. Allah swt menciptakan manusia dalam rupa yang sangat baik dan dalam bentuk yang sebaik-baiknya pula. Maksud firman Allah (Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya) adalah mengembalikannya ke neraka. Inilah yang dikatakan oleh Mujahid, Abu Aliyah, Hassan, Ibnu Zaid dan ulama lain. Kemudian, setelah kebagusan bentuk dan kemenawanan itu, tempat kembali mereka adalah neraka jika tidak mentaati Allah dan mengikuti rasul-Nya. Maksud firman Allah (Bukankah Allah Hakim yang paling adiI?) adalah bukankah Allah adalah Hakim yang paling adil dan yang tidak berbuat sewenang-wenang serta menzalimi seseorang pun. Dan termasuk dari kezalimannya pula adalah Dia mengadakan hari Kiamat agar orang yang dizalimi bisa melakukan gugatan terhadap orang yang telah menzaliminya di dunia. Dan telah penulis kemukakan dalam hadis Abu Hurairah secara marfuq "Ketika salah satu dari kalian membaca At-Tin wa zaitun dan sampai pada ayat terakhir, 'Bukankah Allah Hakim yang paling adil?' maka ucapkanlah, 'Ya, tentang hal itu aku termasuk orang yang menyaksikan.'
Rujukan: 1999: 996 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Setelah Allah swt bersumpah memakai nama keempat masa, maka di sini Allah menjelaskan objek sumpah-Nya melalui Firman-Nya (Sungguh, Kami telah menciptakan mausia dalam bentuk yang sebaik-baiknya). Namun setelah itu, Allah swt akan mengembalikan mereka ke tempat yang paling rendah, tempat tinggal yang paling hina dan buruk iaitu neraka. Allah berfirman (Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya). Menurut Imam At-Thabari, ayat itu bermakna pula, "Mereka akan dikembalikan pada usia yang lebih rendah, di mana mereka menjadi orang-orang yang hilang akalnya, kacau fikirannya (pikun) dan menjadi tua. Dan itulah serendah-rendahnya keadaan mereka." Ayat ini dikhususkan bagi sebahagian manusia, tidak termasuk di dalamnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh sebagai pengecualian bagi mereka. Kerana sesungguhnya bagi orang-orang yang beriman dan beramal soleh, baik ketika mereka dalam keadaan sihat dan muda mahupun sehingga keadaan mereka pikun dan hilang akalnya maka mereka akan memperoleh pahala yang tidak akan terputus seperti mereka mengerjakan amal perbuatan itu saat mereka dalam keadaan kuat. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat. Mereka itulah sebahagian manusia yang paling sempurna ciptaan-Nya dengan kesempurnaan keimanan dan amal soleh mereka. Dan kepada Allah swt mereka dikembalikan.
Rujukan: 2001: 76-77 (Tafsir al-Tabari)