An-Nisaa’ (4) : 88
Maka apakah yang menyebabkan kamu (berpecah) menjadi dua golongan terhadap kaum munafik itu, padahal Allah telah menjerumuskan mereka (ke dalam kekufuran) disebabkan apa yang telah mereka usahakan? Adakah kamu pula hendak memberi pertunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan oleh Allah? Padahal sesiapa yang telah disesatkan oleh Allah, maka engkau tidak sekali-kali akan mendapat jalan untuk menyelamatkannya.
TAFSIR 1
Allah swt mempertanyakan sikap kaum mukminin yang tidak satu suara soal kaum munafik. Mereka terpecah menjadi dua kelompok. Mengapa sampai terjadi demikian, juga masih diperselisihkan. Imam Ahmad meriwayatkan bahawa Zaid bin Tsabit mengisahkan Rasulullah saw berangkat menuju Bukit Uhud. Namun, sekelompok orang yang tadinya mengikuti beliau memilih pulang kembali. Para sahabat tidak sependapat soal mereka dan terpecah menjadi dua kelompok. Satu kelompok berpendapat, mereka harus dibunuh. Sedangkan kelompok lain mengatakan, tidak perlu. Maka Allah swt menurunkan ayat, (Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik) (Padahal Allah telah mengembalikan mereka (kepada kekafiran) disebabkan usaha mereka sendiri?) ertinya mengembalikan mereka dan menjerumuskan mereka ke dalam dosa. Ibnu Abbas berujar, "Kata arkasahum bererti awqa 'ahum menjerumuskan mereka. " (Disebabkan usaha mereka sendiri?) maksudnya kederhakaan kepada Rasulullah saw dan kesukaan mereka mengikuti kebatilan. (Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya) maksudnya mereka tidak akan menemukan jalan untuk meraih petunjuk.
Rujukan: 1999: 248 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Maksud ayat (Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah mengembalikan mereka kepada kekafiran disebabkan usaha mereka sendiri?) adalah mengapa orang beriman terpecah menjadi dua golongan berbeza dalam menghadapi orang-orang munafik? Padahal Allah telah mengembalikan mereka kepada ketetapan hukum yang berlaku bagi orang kafir, iaitu boleh diperangi dan keturunannya boleh ditawan. Demikian itu disebabkan mereka mendustakan Allah dan Rasul-Nya dan mereka murtad menjadi kafir kembali. Ibnu Jarir berkata, "Ayat ini turun berkenaan dengan silang pendapat para sahabat Rasul dalam menyikapi suatu kaum dari penduduk Mekah yang murtad dari keislaman mereka." Maksud ayat (Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah?) adalah apakah orang beriman bermaksud memberi petunjuk orang-orang yang telah disesatkan Allah kepada Islam sehingga mereka mendapat hidayah taufik untuk mengakui dan masuk kembali padanya? Barang siapa yang disesatkan Allah, sekali-kali ia tidak dapat memberi petunjuk kepadanya untuk mengakui dan kembali masuk Islam. Ayat ini ditujukan kepada golongan yang membela kaum munafik, yang telah dijelaskan sifatnya oleh Allah pada ayat ini. Allah berfirman, "Apakah kamu mencari hidayah bagi mereka yang telah disesatkan oleh Allah, lalu menelantarkannya dari hak dan mengikuti Islam dengan cara kamu membela mereka dari peperangan yang dilakukan kaum Mukmin?" Maksud ayat (Jarang siapa yang dibiarkan sesat oleh Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya) adalah untuk mengakui dan kembali masuk Islam.
Rujukan: 2001: 280-290 (Tafsir al-Tabari)