An-Nisaa’ (4) : 78
Di mana jua kamu berada, maut akan mendapatkan kamu (bila sampai ajal), sekalipun kamu berada dalam benteng-benteng yang tinggi lagi kukuh. Dan kalau mereka beroleh kebaikan (kemewahan hidup), mereka berkata: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau pula mereka ditimpa bencana, mereka berkata:" Ini adalah dari (sesuatu nahas) yang ada padamu". Katakanlah (wahai Muhammad): "Semuanya itu (kebaikan dan bencana) adalah (berpunca) dari sisi Allah". Maka apakah yang menyebabkan kaum itu hampir-hampir tidak memahami perkataan (nasihat dan pengajaran)?
TAFSIR 1
(Di mana pun kamu berada kematian akan mendapatkan kamu, walaupun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh) ertinya kalian pasti akan rnerasakan mati, mahu tidak mau. Tak seorang pun yang terlepas dari mati. Maksudnya setiap orang pasti akan merasakan mati, tidak mungkin tidak. Tak ada satu hal pun yang dapat membuat mereka terhindar dari mati, apakah mereka ikut berjihad atau tidak ikut. Setiap orang sudah punya ajal yang pasti datang. Seperti perkataan Khalid bin Walid menjelang meninggal di ranjang kematiannya, "Saya ikut serta dalam berbagai peperangan sehingga tak satu pun anggota tubuh saya yang tidak terkena tusukan pedang atau anak panah tetapi saya tetap saja mati di atas tilam. Sungguh, mata si pengecut tidak akan pernah dapat tidur." (Benteng yang kukuh dan tinggi menjulang). Ertinya rasa takut dan ingin membentengi diri dari maut tidak akan bererti apa-apa. (Dan jika mereka ditimpa suatu kebaikan) maksudnya kesuburan dan rezeki seperti buah-buahan, tanam-tanaman, keturunan dan sebagainya. Hal ini disimpulkan dari pendapat Ibnu Abbas, Abu Aliyah dan As-Saddi. (Mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah, " dan jika mereka ditimpa suatu keburukan) yakni tanah yang kering dan gersang, buah-buahan dan tanaman tidak ada yang berhasil, tidak memiliki keturunan, serta hasil pertanian yang tidak cukup dan sebagainya. Sesuai dengan tafsir yang dikemukakan Abu Aliyah dan As-Saddi. (Mereka mengatakan, "Ini dari engkau (Muhammad)) yakni disebabkan mengikuti dan memeluk agamamu.
Rujukan: 1999: 244 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Maksud ayat (Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu) ini adalah kamu pasti mati. Sedangkan maksud ayat (Kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi dan kokoh) janganlah kamu takut terhadap kematian, juga jangan lari dari peperangan dan lemah dalam menghadapi musuhmu. Sebab kematian itu akan menghampirimu di mana saja kamu berada kendatipun kamu membentengi dirimu dengan benteng yang kokoh. Maksud ayat jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah.?) jika mereka memperoleh kemudahan, kesenangan, kemenangan dan ganimah, mereka mengatakan, "Ini dari sisi Allah dan dari takdirnya." Maksud ayat (Dan kalau mereka ditimpa sesuatu keburukan mereka mengatakan, "Ini dari engkau (Muhammad).?, kalau mereka ditimpa kesulitan hidup dan kekalahan dari musuh serta terluka, mereka mengatakan kepadamu, wahai Muhammad, "Ini datangnya darimu (Muhammad), kerana kesalahan strategi kamu." Maksud ayat (Katakanlah "Semuanya (datang) dari Sisi Allah.?) ini adalah (ditujukan kepada Muhammad), "Semuanya (datang) dari sisi Allah bukan datang dari diriku dan orang lain. Kemudahan dan kesulitan, kemenangan dan kekalahan, semuanya (datang) dari sisi Allah." Maksud ayat (Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?) ini adalah mengapa orang-orang munafik itu hampir-hampir tidak memahami sedikit pun hakikat pembicaraan yang disampaikan kepada mereka, iaitu bahawa apa yang menimpa kepada mereka, berupa kebaikan, kejelekan, kesulitan dan kemudahan, semuanya dari Allah. Tidak seorang pun yang sanggup mendatangkan itu semua selain Dia. Tidak ada kejelekan yang menimpa seseorang tanpa takdirnya dan tidak ada kenikmatan yang diperoleh oleh seseorang tanpa kehendak-Nya.
Rujukan: 2001: 234-241 (Tafsir al-Tabari)