Al-Maarij (70) : 37 (Blok: 35-39)
(Sambil mereka) berkumpul berpuak-puak di sebelah kanan dan di sebelah kirimu.
Al-Maarij (70) : 37 (Blok: 35-37)
(Sambil mereka) berkumpul berpuak-puak di sebelah kanan dan di sebelah kirimu.
TAFSIR 1
Setelah Allah menjelaskan keadaan orang beriman di syurga dengan segala kenikmatannya, di sini Allah swt berkata seraya mengingkari orang-orang kafir yang ada pada masa Nabi saw iaitu orang-orang yang menyaksikan apa yang dikirimkan kepadanya berupa hidayah dan mukjizat namun dengan semua itu, mereka lari dan berlepas diri. Hal ini dijelaskan firman Allah (Maka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas kehadapanmu (Muhammad)) maksudnya adalah maka kenapa orang-orang kafir yang ada bersamamu secara cepat-cepat lari darimu. (Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok?) seperti itulah kondisi orang-orang yang menghadap, berkelompok-kelompok dan berselisih. (Maka mengapa orang-orang kafir itu datang bergegas ke hadapanmu (Muhammad)) Al Aufi mengatakan bahawa Ibnu Abbas berkata, "Iaitu berkatalah orang-orang yang menghadapmu (Muhammad) seraya melihat, 'Orang-orang yang mulia berada di Sisi kanan sedangkan yang berada di Sisi kiri adalah orang-orang yang menentang Nabi Muhammad saw"' Dan maksud dari firman Allah (Apakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk syurga yang penuh kenikmatan?, tidak mungkin!) adalah apakah ia menyangka bahawa mereka yang menjauhkan diri dari Rasulullah dan kebenaran akan dimasukkan ke dalam syurga? Tidak mungkin. Tempat kembali mereka bahkan adalah Jahanam.
Rujukan: 1999: 956 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Maksud firman Allah (Mereka itu dimuliakan di dalam syurga). Manusia yang mempunyai sifat-sifat tercela pantas untuk mendapatkan murka kecuali orang-orang yang dipelihara dan ditunjuki Allah sehingga mereka ditunjukkan kepada kebaikan dan dimudahkan bagi mereka sebab-sebab kebaikan itu. Di sini Allah menjanjikan kepada mereka itu tempat kembali yang baik iaitu dimuliakan di syurga-syurga dengan berbagai kenikmatan dan kesenangan. (Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok?). Setelah Allah menjanjikan kepada orang beriman syurga yang penuh nikmat serta kehormatan dan kemuliaan. Maka di ayat 36 ini, Dia menambahkan hal itu dengan menyebutkan ihwal orang-orang kafir dan menjelaskan kesalahan mereka jika mereka mengharapkan syurga yang penuh nikmat sedang keadaan mereka sendiri kafir dan ingkar. Kemudian, Allah mengancam mereka dengan kebinasaan dan tidak seorang pun yang dapat mencegah kebinasaan itu dari mereka. Di sini terdapat penghinaan terhadap mereka dan peringatan mengenai pertentangan pembicaraan mereka sebab ejekan terhadap hari kiamat dan harapan untuk masuk syurga itu merupakan hal yang tidak dapat diterima kecuali oleh orang-orang yang akalnya kacau dan pendapatnya menyimpang.
Rujukan: 2001: 321-322 (Tafsir al-Tabari)