Al-Mujaadalah (58) : 9 (Blok: 8-11)
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu berbisik-bisik sesama sendiri, maka janganlah kamu berbisik-bisik untuk melakukan dosa dan pencerobohan serta perbuatan derhaka kepada Rasulullah; dan (sebaliknya) berbisiklah untuk berbuat kebajikan dan bertaqwa. Dan hendaklah kamu tetap bertaqwa kepada Allah yang kepadaNya kamu semua akan dihimpunkan (pada hari kiamat untuk dihitung amal kamu dan menerima balasan).
ASBAB 1
Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim, dari Muqatil bahawasanya antara Rasulullah dan orang-orang Yahudi telah terjalin perjanjian damai. Suatu hari seorang sahabat lewat di hadapan kaum Yahudi yang sedang duduk. Mereka saling berbisik sehingga sahabat itu menyangka bahawa mereka berencana akan berbuat jahat kepadanya. Lalu Rasulullah melarang mereka berbisik-bisik. Maka turunlah ayat 8 ini. Diriwayatkan Imam Ahmad, Al-Bazar dan At-Thabrani dengan sanad yang bagus, dari Abdullah bin Amr "Beberapa orang Yahudi menemui Rasulullah. Mereka mengucapkan 'As sam alaika (semoga kebinasaan menimpamu), wahai Abu Al-Qasim."' Aku langsung menjawab 'As sam alaikum (semoga kebinasaan menimpa kalian) dan Allah pasti melakukan itu terhadap kalian.'" Maka dari itu, turunlah ayat 8 ini. Diriwayatkan Ibnu Jarir dari Qatadah bahawa orang-orang munafik saling berbisik. Perbuatan itu membuat orang-orang mukmin tidak senang dan tersinggung. Maka dari itu, turunlah ayat 10 ini. Diriwayatkan Ibnu Jarir, dari Qatadah "Jika segolongan orang mukmin melihat orang yang akan menuju ke arah mereka, mereka tidak enggan untuk bergeser dari tempat duduk yang dekat dengan Rasulullah." Maka dari itu, turunlah ayat 11 ini.
Rujukan: Lubabun Nuqul Fi Asbabun Nuzul: Riwayat Turunnya Ayat-ayat Al-Qur’an. (Imam Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman As Sayuti)