Ali-Imran (3) : 172
Iaitu orang-orang yang menjunjung perintah Allah dan RasulNya (supaya keluar menentang musuh yang menceroboh), sesudah mereka mendapat luka (tercedera di medan perang Uhud). Untuk orang-orang yang telah berbuat baik di antara mereka dan yang bertaqwa, ada balasan yang amat besar.
ASBAB 1
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas r.a bahawa Allah menanamkan perasaan takut ke dalam hati Abu Sufyan pada hari Perang Uhud. Lalu dia kembali ke Mekkah. Kemudian Rasulullah bersabda "Abu Sufyan telah terpukul mentalnya. Kini dia telah pulang ke Mekkah. Allah menanamkan perasaan takut ke dalam hatinya" Perang Uhud terjadi pada bulan Syawal. Sebulan kemudian datang bulan Zulkaedah. Para pedagang Quraisy mulai berdatangan ke Madinah. Mereka berhenti di Gunung Badar Shugra. Saat itu, kaum muslimin baru merasakan pahit dan derita sakit pada pertempuran uhud. Melihat kedatangan kaum Quraisy, Rasulullah saw mernerintahkan kepada para sahabat agar mendatangi tempat orang-orang kafir Quraisy berkumpul. Dalam keadaan seperti ini, datanglah syaitan dengan menakut-nakuti para sahabat dengan berkata "Sesungguhnya, pihak musuh telah siap dan membawa bekalan yang cukup untuk memerangi kalian, wahai kaum muslimin." Mendengar bisikan syaitan itu, para sahabat sedikit enggan untuk mematuhi perintah Rasulullah saw Melihat perasaan ragu-ragu dari para sahabat itu, beliau bersabda "Aku akan tetap berangkat meskipun tidak seorang pun yang mengikutiku. Lalu dengan segera Abu Bakar berdiri tegak kemudian diikuti Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib. Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqas, Thalhah, Abdul Rahman bin Auf, Abdullah bin Mas?ud, Hudzaifah bin Yaman dan Abu Ubaidah bin Jarrah sehingga mencapai jumlah tujuh puluh dari para sahabat. Mereka bergerak mencari Abu Sufyan sehingga sampai di Shafra. Lalu turunlah ayat ini sehingga dua ayat berikutnya.
Rujukan: Lubabun Nuqul Fi Asbabun Nuzul: Riwayat Turunnya Ayat-ayat Al-Qur’an. (Imam Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman As Sayuti)