Muhammad (47) : 10 (Blok: 10-11)

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ دَمَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلِلْكَافِرِينَ أَمْثَالُهَا

Maka tidakkah mereka telah mengembara di muka bumi, serta mereka memerhatikan bagaimana akibat orang-orang kafir yang terdahulu dari mereka? Allah telah menghancurkan orang-orang itu; dan orang-orang kafir (yang menurut jejak mereka) akan beroleh akibat-akibat buruk yang seperti itu.


TAFSIR
Dalam Perang Uhud, Abu Sufyan bertanya kepada Sakhrah bin Harab pemimpin kaum musyrikin tentang keberadaan Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar. Sakhrah tidak bisa menjawab tetapi sesaat kemudian berujar, "Mereka telah binasa." Umar bin Khathab datang dan menyangkal perkataan Sakhrah seraya berkata, "Engkau telah berbohong, wahai musuh Allah! Perlu kamu ketahui bahawa Allah telah menjadikan kejahatanmu sia-sia belaka dan kami pasti terhindar dari tipu muslihatmu." Ketika Perang Badar berkecamuk, Abu Sufyan berkata, "Wahai orang-orang mukmin, sesungguhnya kalian akan menghadapi sesuatu hal yang tidak aku perintah dan tidak aku larang." Lalu dengan gemetaran ia menyebut dan memuji tuhannya, "Maha Tinggi Hubal, Maha Tinggi Hubal." Mendengar hal itu, Rasulullah saw bersabda, "Apakah kalian diam saja mendengar ucapan tersebut?" Orang-orang mukmin berkata, "Apa yang harus kami jawab, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, ?Katakanlah, Maha Tinggi Allah dari segala makhluk-Nya!? Abu Sufyan kembali berkata, "Kami memiliki Uzza sedangkan kalian tidak memiliki siapa pun!" Rasulullah menimpali, "Apakah kalian akan diam saja?" Orang-orang mukmin kembali bertanya, "Apa yang harus kami katakan?" Rasulullah menjawab, "Katakanlah, Allah adalah pelindung dan penolong kami. Dia tidak akan menjadi pelindung kalian."'
Rujukan: 1999: 837-838 (Tafsir Ibn Katsir)