Ad-Dukhaan (44) : 10 (Blok: 10-11)
Oleh itu tunggulah (wahai Muhammad) semasa langit membawa asap kemarau yang jelas nyata (yang menyebabkan kebuluran yang dahsyat),
TAFSIR 1
Allah swt mengatakan justeru orang-orang musyrik itu tengah berada dalam keraguan dan mereka bermain-main. Maksudnya adalah kebenaran hakiki telah datang kepada mereka tetapi mereka meragukan dan menyangsikannya bahkan tidak mempercayainya. Kemudian Allah swt memberikan ancaman bagi mereka sebagaimana yang disebutkan dalam ayat di atas. Dalam sebuah hadis diceritakan, Masruq berkata "Suatu ketika kami memasuki masjid iaitu masjid kufah dari pintu Kindah. Di dalam masjid tersebut kami menemukan seorang lelaki tengah bercerita kepada rakan-rakannya tentang ayat (Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas) Lelaki itu bertanya 'Tahukah kalian asap apa itu? Iaitu asap yang datang pada hari Kiamat lalu asap tersebut membinasakan pendengaran dan penglihatan orang-orang munafik. Asap itu juga menyebabkan sedikit pilek kepada orang-orang beriman."' Masruq melanjutkan kisahnya "Maka setelah mendengar kata-kata pemuda itu, kami lantas mendatangi Ibnu Mas'ud dan menceritakan apa yang baru saja kami dengar. Waktu itu, beliau tengah berbaring, namun begitu mendengar cerita kami, beliau langsung duduk dan berkata, 'Salah satu ciri orang berilmu adalah ia mengatakan tentang sesuatu yang tidak ia ketahui, 'Allah yang lebih tahu " Allah swt berfirman (Yang meliputi Manusia) ertinya asap itu menutup mereka dan membuat mereka buta. Jika asap itu hanya ilusi yang terjadi pada penduduk Mekah yang musyrik, tentu ayat tidak mengatakan demikian.
Rujukan: 1999: 994 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Allah swt menjelaskan pada ayat-ayat ini tentang balasan (azab) bagi musyrik Quraisy yang telah menentang Nabi Muhammad saw dan bermain-main dengan keragu-raguan. Bahawa tunggulah balasan itu akan datang saat Allah swt menurunkan bencana kepada mereka iaitu ketika langit membawa kabut yang nyata selama bertahun-tahun berupa kemiskinan. Dan Allah swt menyebutkan bahawa kabut itu akan menutupi penglihatan mereka dengan kemiskinan (kelaparan) yang akan menimpa mereka sebagai balasan bagi mereka. Dan bencana kemiskinan dan kelaparan ini adalah seksaan yang amat pedih bagi mereka. Kemudian orang-orang kafir yang ditimpakan bencana berupa kemiskinan itu, mereka berdoa dengan penuh ketundukan kepada Allah swt agar mereka dilepaskan dari bencana kemiskinan itu, mereka berkata, "Sesunggguhnya jika Engkau melenyapkan azab ini, maka kami akan beriman dan beribadah hanya kepada-Mu."
Rujukan: 2001: 13-22 (Tafsir al-Tabari)