Az-Zumar (39) : 68
Dan sudah tentu akan ditiup sangkakala, maka pada waktu itu matilah makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali sesiapa yang dikehendaki Allah (terkemudian matinya); kemudian ditiup sangkakala sekali lagi, maka dengan serta merta mereka bangun berdiri menunggu (kesudahan masing-masing).
TAFSIR 1
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan tentang kegalauan hari Kiamat berikut berbagai kejadian dahsyat dan goncangan hebat yang terjadi ketika itu. Allah berfirman (Dan sangkakala pun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di Bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah) adalah tiupan kedua yang menyebabkan semua makhluk di langit dan di Bumi mati seketika kecuali yang dikehendaki Allah. Setelah itu, arwah makhluk hidup yang masih tersisa dicabut, sampai yang terakhir iaitu malaikat pencabut nyawa. Tinggallah Zat Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, Yang Awal dan Yang Kekal selama-lamanya. Dia berfirman (Siapakah pemilik kerajaan hari ini? sebanyak tiga kali. Dia kemudian menjawab pertanyaan itu sendiri, sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut. (Menghadap Allah Yang Maha Esa, Maha Perkasa) (QS Ibrahim, 14: 48) Allah kemudian menghidupkan makhluk Makhluk pertama yang dihidupkan-Nya adalah Israfil. Dia lalu menyuruhnya meniup sangkakala yang ketiga iaitu tiupan kebangkitan. Allah berfirman (Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah)) Maksudnya adalah orang-orang yang sebelumnya tinggal tulang-belulang dan telah hancur lebur hidup kembali dan boleh menyaksikan kegalauan suasana pada hari Kiamat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya berikut ini. (Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja. Maka seketika itu mereka hidup kembali di Bumi (yang baru)) (QS An-Nazi'at, 79: 13-14)
Rujukan: 1999: 948 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Setelah Allah menyebutkan tentang keagungan-Nya bahawa Dia Pencipta dan Penjaga segala sesuatu serta dari tangan-Nyalah kunci-kunci langit dan Bumi maka selanjutnya Allah menyebutkan dalil-dalil lain yang menunjukkan atas kesempurnaan dan keagungan kekuasaan-Nya iaitu dengan menyebutkan hal-hal yang mendahului terjadinya hari Kiamat seperti ditiupnya sangkakala dengan tiupan pertama yang menyebabkan kematian seluruh penghuni Bumi. Kemudian dilanjutkan dengan tiupan kedua yang menyebabkan manusia seluruhnya bangkit kembali dari kubur mereka masing-masing setelah mereka menjadi tulang-belulang yang hancur luluh. Selanjutnya diadakanlah pengadilan di antara sesama manusia untuk memperoleh pembalasan dan hisab lalu setiap jiwa diberi balasan setimpal sesuai dengan amalnya masing-masing, amal yang baik mahupun yang buruk.
Rujukan: 2001: 253-261 (Tafsir al-Tabari)