Luqman (31) : 13
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, semasa ia memberi nasihat kepadanya:" Wahai anak kesayanganku, janganlah engkau mempersekutukan Allah (dengan sesuatu yang lain), sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah satu kezaliman yang besar".
TAFSIR 1
Allah swt menjelaskan wasiat Luqman kepada anaknya. Luqman memiliki nama lengkap Luqman bin Anaqa bin Sadun sedangkan nama anaknya yang menerima wasiat dari Luqman adalah Tsaran menurut pendapat yang disampaikan oleh Suhaili. Allah menyebut Luqman dengan sebutan yang paling baik. Allah memberi hikmah kepada Luqman, sedang Luqman memberikan wasiat kepada anaknya yang merupakan sosok manusia yang paling ia cintai dan paling ia sayangi daripada manusia yang lain. Luqman benar-benar ingin memberikan hal-hal yang terbaik yang pernah ia ketahui kepada anaknya. Oleh kerana itu, pertama kali Luqman berwasiat kepada anaknya agar menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun kemudian Luqman mewanti-wanti anaknya agar berhati-hati dari sifat syirik (Sesungguhnya mempersekutukan (Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar) yakni kezaliman yang paling besar). Bukhari meriwayatkan dari Abdullah ketika firman Allah (Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman) turun para sahabat rasa berat menerima perintah itu. Mereka berkata "Adakah di antara kita yang tidak mencampuradukkan imannya dengan kezaliman?" Rasulullah saw lalu menjelaskan kepada mereka "Bukan itu yang dimaksud di dalam ayat tersebut, bukankah kalian mendengar ucapan Luqman (Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar) (HR Bukhari dan Muslim).
Rujukan: 1999: 845 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Allah swt menegaskan kepada Nabi Muhammad saw "Ingatlah wahai Muhammad (Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya 'Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguh nya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar) itu termasuk nasihat yang agung."
Rujukan: 2001: 549-550 (Tafsir al-Tabari)