Luqman (31) : 6
Dan ada di antara manusia: orang yang memilih serta membelanjakan hartanya kepada cerita-cerita dan perkara-perkara hiburan yang melalaikan; yang berakibat menyesatkan (dirinya dan orang ramai) dari ugama Allah dengan tidak berdasarkan sebarang pengetahuan; dan ada pula orang yang menjadikan ugama Allah itu sebagai ejek-ejekan; merekalah orang-orang yang akan beroleh azab yang menghinakan.
TAFSIR 1
Maksud firman Allah swt (Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah) Menurut Ibnu Mas?ud maksud dari percakapan kosong adalah nyanyian. Sementara itu, Qatadah mengatakan, barangkali dalam hal ini orang tersebut tidak mengeluarkan hartanya meskipun menggunakan redaksi (Mempergunakan) yang dimaksud adalah menganggap baik atau menyenangi percakapan kosong daripada percakapan yang benar dan lebih menyukai hal-hal yang memudharatkan daripada hal-hal yang menyenangkan, yang kemudian dia gunakan untuk menyesatkan orang lain. Allah swt menegaskan (Untuk menyesatkan (manusia) dari plan Allah) maksudnya orang tersebut melakukan perbuatan itu untuk menentang Islam dan para pemeluknya. Menurut Mujahid maksud firman Allah swt (Dan menjadikannya olok-olokan) adalah menjadikan jalan Allah sebagai bahan olok-olokan. Allah swt berfirman (Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan) yakni kerana mereka menghina ayat-ayat dan jalan Allah swt, mereka akan dihina pada hari kiamat dengan seksa yang abadi dan terus-menerus.
Rujukan: 1999: 843 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Para ahli takwil berbeza pendapat seputar tafsir firman-Nya (Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan kosong) Menurut sebahagian ulama, barang siapa yang memperjual-belikan kebaikan dengan harga dunia. Mereka menyikapi demikian terhadap berita yang datang dari Rasululiah saw. Abu Kuraib meriwayatkan, ia berkata Waki' meriwayatkan dari Khallad Ash-Shaffar, dari Ubaidillah bin Zahr, dari Ali bin Yazd, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah, ia berkata Rasulullah saw bersabda 'Tidak halal penjualan seorang penyanyi, tidak juga barang belian mereka, tidak juga perdagangan di dalamnya, tidak juga harganya dan untuk mereka turun ayat. (Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan kosong)." Sebahagian ulama lain menegaskan maksudnya orang-orang yang memillh menggunakan perkataan tidak berguna dan la menyukainya. Di antara dua pendapat tersebut menurut saya, yang benar adalah yang menyatakan tentang memperjual-belikan dengan harga. Inilah makna paling jelas dari dua pendapat tadi. Tentang "perkataan" itu sendiri, para ahli takwil berbeza pendapat. Sebahagian mengatakan itu adalah nyanyian dan mendengarkannya. Sebahagian lain berpendapat, itu adalah kelalaian berupa tabuh-tabuhan. Ada juga yang berpendapat maksudnya syirik. Pendapat yang benar adalah setiap pembicaraan yang melalaikan dari jalan Allah swt sehingga Allah swt dan Rasul-Nya melarang untuk mendengarkannya.
Rujukan: 2001: 532-541 (Tafsir al-Tabari)