Ar-Rum (30) : 27
Dan Dia lah yang memulakan kejadian sekalian makhluk, kemudian Ia mengembalikannya (hidup semula sesudah mereka mati), sedang perlaksanaan yang demikian amatlah mudah bagiNya. Dan bagiNyalah jua sifat yang tertinggi di langit dan di bumi, dan Dia lah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
TAFSIR 1
Berkaitan firman Allah swt (Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali dan itu lebih mudah bagi-Nya) Mujahid berkata, "Bagi Allah, memulai penciptaan itu mudah sedangkan mengulangi penciptaan lebih mudah." Begitu juga pendapat Ikrimah, Ibnu Abi Thalhah dari jalur Ibnu Abbas dan lainnya. Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah bahawa Rasulullah saw bersabda sebagai berikut "Allah swt berfirman 'Anak Adam mendustakan-Ku, sedang ia tidak pantas melakukan itu, ia mencaci-Ku, sedang ia tidak pantas melakukan itu. la mendustakan-Ku kerana ia mengatakan, 'Allah tidak akan mengulangi penciptaanku sebagaimana Dia memulai penciptaanku' padahal bukan permulaan penciptaan yang lebih mudah bagi-Ku daripada mengulai penciptaan. la mencaci-Ku kerana ia mengatakan, Allah menciptakan seorang anak' padahal Aku Maha Esa dan tempat meminta segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. " (HR Bukhari) Berkaitan firman Allah swt (Dia memiliki sifat yang Maha Tinggi di langit dan di Bumi) Ali bin Abu Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahawa ayat tersebut senada dengan firman Allah swt sebagai berikut. (Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia) (QS Asy-Syura, 42: 11) Qatadah mengatakan "Sifat Allah adalah sungguh tiada sesembahan selain Allah dan tiada Tuhan selain Allah."
Rujukan: 1999: 837-838 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Firman-Nya (Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan kemudian mengembalikan (menghidupkan)-Nya kembali) Allah swt menegaskan (Dan Dialah yang bagi-Nya sifat-sifat mulia, Dialah yang menciptakan (manusia) tanpa ada model terlebih dahulu, Dialah yang menyempurnakan dan mengembangbiakkannya padahal sebelumnya bukanlah apa-apa. Dia mematikannya lalu menghidupkannya kembali seperti semula dari kematiannya. Itu adalah lebih mudah bagi-Nya) Para ahli takwil berbeza pendapat seputar firman-Nya (ltu adalah lebih mudah bagi-Nya). Sebahagian ulama berpendapat, maksudnya hal itu adalah mudah bagi-Nya. Sebahagian Iain menyatakan, maksudnya mengembalikan (manusia) setelah kematian mereka lebih mudah bagi Allah swt daripada saat menciptakan mereka yang pertama kalinya. Muncul juga kemungkinan makna lain selain dua pendapat di atas, bahawa maksudnya, "Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan kemudian menghidup kannya kembali, itu perkara yang mudah dinalar oleh makhluk sekalipun. Dengan kata Iain, mengembalikan sesuatu itu lebih mudah bagi makhluk sekalipun, daripada saat menciptakannya pertama kali." Firman-Nya (Dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi) dan bagi Allah swt sifat yang Maha Tinggi di langit dan Bumi. Dialah yang tidak ada tuhan selain Dia yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang serupa dengan-Nya. ltulah sifat Maha Tinggi, Maha Lluhur Tuhan kami dan Maha Suci.
Rujukan: 2001: 483-489 (Tafsir al-Tabari)