Al-Qasas (28) : 14
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Dan ketika Musa sampai ke peringkat umurnya yang cukup kekuatannya dan sempurna, Kami beri kepadanya kebijaksanaan serta ilmu pengetahuan; dan demikian Kami membalas orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
TAFSIR 1
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahawa setelah berusia dewasa, Musa dibekali dengan ilmu pengetahuan dan hikmah. Menurut Mujahid maksudnya adalah risalah kenabian. Setelah itu, Allah menerangkan latar belakang kisah Musa harus meninggalkan negerinya Mesir, menuju negeri baru Madyan atau Memphis. Musa harus meninggalkan Mesir kerana ia telah membunuh orang lelaki Koptik.
Rujukan: 1999: 808 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Allah swt menegaskan, ketika Musa beranjak (Dewasa) yakni ketika mulai dewasa fizik dan kekuatannya. Adapun maksud firman-Nya (Sempurna akalnya) sampai usia pemuda di mana fiziknya sempurna dan mulai bisa mengendalikan diri. Para ulama berbeza pendapat seputar usia sempurna akalnya ini. Sebahagian ulama berpendapat, ini usia empat puluh tahun. Ibnu Basyar meriwayatkan, ia berkata "Abdul Rahman meriwayatkan, ia berkata 'Sufyan meriwayatkan dari Laits, dari Mujahid, seputar firman-Nya (Dan sempurna akalnya) ia berkata 'Empat puluh tahun.? Sementara itu, sebahagian ulama lain menyatakan, yakni usia tiga puluh tahun. (Kami anugerahkan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan) yakni dalam perkara hukum maksudnya mengerti agama dan kebijaksanaan. Muhammad bin Amr meriwayatkan, ia berkata 'Abu Ashim meriwayatkan, ia berkata Isa meriwayatkan, Al-Harits meriwayatkan kepadaku, ia berkata Al-Hassan meriwayatkan, ia berkata Waraqa meriwayatkan, semuanya dari Ibnu Abu Najih, dari Mujahid (Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan) ia berkata 'Pemahaman, akal dan pengamalan sebelum kenabian." (Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik) Allah swt menegaskan "Seperti halnya Kami memberikan balasan kepada Musa berkat ketaatannya kepada Kami dan kesabarannya atas ujian Kami, demikian Kami akan membalas setiap orang yang berbuat baik dari rasul-rasul mahupun hamba-hamba Kami, jika mereka bersabar atas ujian Kami dan taat kepada Kami.
Rujukan: 2001: 180-183 (Tafsir al-Tabari)