Al-Anbiyaa’ (21) : 87
Doanya:
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Maknanya: Dan (sebutkanlah peristiwa) Zun-Nun, ketika ia pergi (meninggalkan kaumnya) dalam keadaan marah, yang menyebabkan ia menyangka bahawa Kami tidak akan mengenakannya kesusahan atau cubaan; (setelah berlaku kepadanya apa yang berlaku) maka ia pun menyeru dalam keadaan yang gelap-gelita dengan berkata: "Sesungguhnya tiada Tuhan (yang dapat menolong) melainkan Engkau (ya Allah)! Maha Suci Engkau (daripada melakukan aniaya, tolongkanlah daku)! Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri"
Keterangannya: Doa Pengiktirafan
Rujukan: Inilah Doaku (Datuk Dr. Zulkifli Mohamad Al-Bakri)
Doanya:
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ
Maknanya: Sesungguhnya tiada Tuhan (yang dapat menolong) melainkan Engkau (ya Allah)! Maha Suci Engkau (daripada melakukan aniaya, tolongkanlah daku)! Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri.
Keterangannya: Kekesalan yang dihamburkan oleh nabi Yunus a.s. ini ialah sewaktu baginda berada di dalam kegelapan dalam perut ikan (paus), di perut lautan yang dalam, di malam hari. Kekesalan ini bersebab dari tindakan baginda meninggalkan kaumnya, yang degil dan tidak dapat ditunjuk-ajar lagi, dengan kemarahan yang bersangatan. Allah s.w.t. kemudiannya menyelamatkan baginda dengan menjadikan ikan itu memuntahkannya di tepi pantai, dan baginda kembali kepada kaumnya yang pada ketika itu telahpun beriman. Doa ini menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmizi, Ibn Jarir, Al-Baihaqi dan beberapa orang yang lain adalah sangat mustajab.
Rujukan: Intisari dari Al-Quran - Doa (Abdul Wahab Abd Jalil Noor)