Maryam (19) : 42
Ketika ia berkata kepada bapanya:" Wahai ayahku, mengapa ayah menyembah benda yang tidak mendengar dan tidak melihat serta tidak dapat menolongmu sedikitpun?
TAFSIR 1
Dalam rentetan ayat ini Allah berfirman kepada Muhammad saw untuk membacakan tentang kisah Ibrahim a.s kepada kaum kafir Quraisy yang menyembah berhala, kaum yang mengaku masih menjadi keturunan Ibrahim dan mengaku berada dalam agamanya. Perhatikan bagaimana Ibrahim yang seorang nabi yang benar berlaku terhadap ayahnya dan perhatikan bagaimana dia melarangnya untuk menyembah berhala. Yang dikatakan Ibrahim adalah "Wahai ayahku! Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolongmu sedikit pun," yakni ia (berhala) tidak memberikan manfaat kepadamu dan tidak dapat mencegah datangnya bahaya kepadamu. Kemudian pada ayat selanjutnya, Ibrahim meyakinkan ayahnya dengan kalimat (Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebahagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu) ia (Ibrahim) berkata, "Jika aku keturunanmu dan kamu melihatku lebih kecil darimu itu kerana aku adalah anakmu, ketahuilah bahawasannya aku telah mendapatkan ilmu dari Allah yang tidak kamu ketahui, kamu tidak dapat mengetahuinya dan dia juga tidak mendatangimu." Ibrahim terus mengajak ayahnya untuk bersama-sama menempuh jalan yang lurus, ia lanjutkan perkataanya, (Maka ikutilah aku, nescaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus) yakni jalan lurus yang akan menyampaikan ke tujuan yang diinginkan dan yang menyelamatkan dari ketakutan.
Rujukan: 1999: 658 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Allah swt berfirman kepada nabi-Nya, "Wahai Muhammad, ingatlah apa yang ada dalam kitabullah tentang Ibrahim, kekasih Allah swt" Ceritakanlah kisah dia dan ayahnya. Ingatlah ketika ia berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku, mengapa engkau menyembah berhala-berhala yang tidak bisa mendengar suara atau tidak melihat segala sesuatu serta tidak mampu menahan kejelekan yang akan menimpamu. Berhala itu hanyalah bentuk patung yang tidak bisa memberi kemanfaatan kepada siapa pun ataupu menahan kemudaratan."
Rujukan: 2001: 548-549 (Tafsir al-Tabari)