Al-Kahfi (18) : 24 (Blok: 23-24)
Melainkan (hendaklah disertakan dengan berkata): "Insya Allah". Dan ingatlah serta sebutlah akan Tuhanmu jika engkau lupa; dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan petunjuk yang lebih dekat dan lebih terang dari ini".
TAFSIR
Ayat ini merupakan pendidikan dari Allah swt kepada Nabi-Nya, Muhammad saw, yang menegaskan kepadanya untuk tidak memastikan apa yang akan terjadi dari berbagai urusan seolah-olah itu pasti terjadi dan tidak akan pernah meleset selain bahawa semua itu bisa terjadi hanya dengan kehendak Allah swt kerana suatu perkara tidak terjadi kecuali atas kehendak-Nya. Ditegaskan demikian kepada Nabi Muhammad saw kerana beliau menjanjikan si penanya seputar tiga permasalahan yang kami singgung sebelumnya, salah satunya adalah seputar penghuni gua, bahawa beliau akan menjawab pertanyaan mereka besok harinya, tanpa terkecuali. Namun, wahyu itu ternyata tertahan sehingga lima belas hari sehingga beliau menjadi sedih dengan keterlambatan itu. Allah swt kemudian menurunkan wahyu kepadanya dan menjawab persoalan itu sekaligus mengajarkan kepada Nabi-Nya sebab tertahannya wahyu. Dia mengajarkan kepadanya apa yang mesti beliau lakukan terhadap janji-janjinya terutama mengenai berbagai persoalan yang belum ada wahyu dari-Nya. Allah swt berfirman (Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan) wahai Muhammad, tentang suatu perkara (Aku pasti melakukan itu besok pagi) Sebagaimana yang kamu katakan kepada mereka yang bertanya seputar penghuni gua atau dalam berbagai persoalan yang mereka tanyakan kepadamu dengan berkata, "Aku pasti akan memberitahukan kepada kalian besok pagi kecuali (dengan menyebut), 'Insya Allah."'
Rujukan: 2001: 223-228 (Tafsir al-Tabari)