Al-Baqarah (2) : 200
Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan amalan ibadat Haji kamu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebut dan mengingati Allah (dengan membesarkanNya) sebagaimana kamu dahulu menyebut-nyebut (memuji-muji) datuk nenek kamu, bahkan dengan sebutan yang lebih lagi. Dalam pada itu, ada di antara manusia yang (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan) di dunia". (orang-orang ini diberikan kebaikan di dunia) dan tidak ada baginya sedikitpun kebaikan di akhirat.
TAFSIR 1
Ayat ini menunjukkan anjuran Allah swt kepada umat manusia agar selalu memohon kebaikan dunia dan akhirat setiap selesai melakukan ibadah. Allah swt mencontohkan ibadah yang dilakukan para nabi dan rasul serta orang-orang soleh yang hidup sebelum Islam. Sehari-hari mereka disibukkan dengan berzikir dan melakukan pelbagai amal kebaikan. Dalam ayat ini Allah swt juga menekankan kepada hamba-Nya agar memanjatkan doa demi memperoleh kebaikan dunia dan akhirat. Disebutkan dalam ayat tadi sebuah doa berikut (Rabbana atina fid-dunya hasanah wa fil-akhirati hasanatan wa qina adzabannas). "Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikkan di dunia dan di akhirat. Dan lindungilah kami dari seksa api neraka" Doa ini mengandungi makna sangat agung iaitu permohonan mendapatkan perlindungan dari api neraka merupakan penegasan dari doa-doa yang disebutkan sebelumnya. Jika seseorang memohon perlindungan dari api neraka bererti ia memohon untuk dijauhkan dari segala bentuk kemaksiatan yang dapat menggelincirkannya ke jurang kesesatan. ltulah maksud dari kebaikan (hasanah) pada doa tersebut sehingga kelak akan mendapatkan kebaikan (hasanah) di akhirat berupa pahala syurga dan redha Allah swt. Akhir ayat ini menegaskan, ketika seorang hamba memanjatkan doa untuk kebaikan dunia dan akhirat ia akan mendapatkan dua anugerah Allah swt iaitu rahmat di dunia dan akhirat. Sungguh, kelak mereka akan menghadap Allah swt dengan penuh bahagia.
Rujukan: 1999: 118-119 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Maksud ayat ini adalah apabila kamu telah selesai melaksanakan haji dan telah menyembelih binatang-binatang korbanmu, maka berzikirlah kepada-Nya dengan ketaatan dan ketundukan terhadap perintah-Nya dan beribadah kerana-Nya, Zikir yang diperkenankan di sini adalah dengan takbir sebagaimana diperintahkan Allah dalam firman-Nya (Maka berzikirlah kepada Allah). Ketika itu Allah menetapkan untuk bertakbir pada-Nya dan menganjurkan agar memelihara zikir itu seperti anak-anak sering menyebut nama bapaknya dengan ketundukkan pada-Nya dan merendahkan diri kepada-Nya seraya memohon secara sungguh-sungguh agar kebutuhan-kebutuhan mereka dipenuhi seperti halnya seseorang memohon dengan sungguh-sungguh kepada kedua orang tuanya dan seorang anak kecil memohon dengan sungguh-sungguh kepada ibu bapanya, bahkan lebih dari itu. Kerana kenikmatan yang dimiliki oleh mereka dan nenek moyangnya adalah kurniaan Allah. Selanjutnya Allah menjelaskan dua jenis manusia yang berdoa kepada-Nya, ada yang minta dunia saja, ada pula yang minta kebaikan di dunia dan di akhirat.
Rujukan: 2001: 534-544 (Tafsir al-Tabari)