Al-Israa’ (17) : 13
Dan tiap-tiap seorang manusia Kami kalongkan bahagian nasibnya di lehernya, dan pada hari kiamat kelak Kami akan keluarkan kepadanya kitab (suratan amalnya) yang akan didapatinya terbuka (untuk di tatapnya).
TAFSIR 1
Setelah Allah menyebutkan waktu pada ayat sebelumnya, pada ayat ini Allah berfirman dengan menyebutkan akibat perbuatan anak Adam dalam menggunakan waktu tersebut dengan kalimat (Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya) Catatan amal perbuatannya itu berisi segala hal yang pernah dilakukannya. Baik itu perbuatan baik atau pun buruk. Hal tersebut suatu kenescayaan dan akan dibalas sesuai perbuatannya. Berikut firman Allah yang berkaitan hal tersebut. (Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, nescaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, nescaya dia akan meIihat (balasan)nya) (QS Az Zalzalah, 99: 7-8) Berdasarkan ayat tersebut dapat disimpulkan, segala amal perbuatan anak Adam selalu diawasi, baik sedikit mahupun banyak. Demikian pula amalannya yang selalu dicatat setiap malam dan siang, pagi dan petang, Allah swt melanjutkan firman-Nya. (Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka) Allah menghimpun seluruh amal seluruh manusia dalam bentuk sebuah kitab yang akan diberikan pada hari Kiamat. Kitab itu akan diperolehnya dari tangan kanan jika termasuk orang yang baik ataupun dari tangan kiri jika termasuk orang sengsara. Kata mansyura adalah dalam keadaan terbuka yang dibaca oleh dirinya atau pun orang lain. Kitab ini berisi segala catatan amal perbuatannya dari waktu lahirnya sampai meninggal.
Rujukan: 1999: 605 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Firman Allah swt (Dan setiap manusia telah Kami kalungkan) maksudnya apa yang ditetapkan untuk dirinya sebagai pelaku sekaligus orang yang menjalani kehidupan, baik saat sedih mahupun bahagia, semua itu berada pada lehernya yang bererti tidak bisa dipisahkan. Ayat (Kami kalungkan (catatan) amal Perbuatannya) merupakan perumpamaan orang Arab yang sering mengundi nasib melalui perantara burung apakah terbang ke kiri atau ke kanan. Allah memberitahukan kepada mereka bahawa diri mereka telah ditentukan nasibnya masing-masing di leher mereka sekalipun nasib mereka diundi oleh burung. Kesengsaraan akan membawa pelakunya ke neraka Sa?ir dan kebahagiaan akan menuntunnya ke syurga Adn. Washil bin Abdul A?la meriwayatkan sebuah hadis kepadaku, ia berkata "Ibnu Fudhail bercerita kepadaku, dari Al Hasan bin Amr Al Fuqaimi dari Al Hakam, dari Mujahid seputar firman-Nya (Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya). la berkata, 'Tidaklah bayi terlahir kecuali di lehernya terdapat kertas yang tertulis padanya kesedihan dan kebahagiaannya.' la berkata, Saya mendengar dia membaca ayat, 'Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah ditentukan untuknya dalam kitab (Lauh Mahfuzh)' (QS Al-A'raf, 7: 37)."
Rujukan: 2001: 518-524 (Tafsir al-Tabari)