An-Nahl (16) : 1
Telah hampir datangnya janji yang telah ditetapkan oleh Allah, maka janganlah kamu minta disegerakan. Maha suci Allah dan Maha tinggilah Ia dari perbuatan syirik yang mereka lakukan.
TAFSIR 1
Allah swt memberi khabar tentang hari Kiamat yang kian menjelang dengan menggunakan ungkapan bentuk madhi (lampau) yang menunjukkan kepastian terjadinya suatu peristiwa yang tidak dapat dimungkiri. Maksud firman Allah swt (Maka janganlah kamu meminta agar dipercepat (datang) nya) adalah yang dahulu jauh kini telah dekat maka janganlah kamu minta agar dipercepat datangnya. Lalu Allah swt mengkuduskan Zat-Nya dari segala yang mereka persekutukan terhadap-Nya juga dari semua bentuk ibadah kepada-Nya yang dibarengi dengan ketundukan kepada berhala dan semua sekutu bagi-Nya. Maha Tinggi dan Maha Kudus Zat-Nya setinggi-tingginya. Merekalah para pengingkar akan datangnya hari Kiamat. Oleh kerananya, Allah swt berfirman (Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan)
Rujukan: 1999: 572 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Melalui ayat ini Allah menyebutkan bahawa perintah atau berita dari Allah itu telah dekat dan hampir tiba maka janganlah mereka meminta segera itu terjadi. Para ulama berbeza pendapat mengenai maksud kata (Al-Amr) atau berita dalam ayat itu. Ada yang mengatakan bahawa maksudnya telah datang segala kewajiban dan hukum-hukum agama-Nya. Ini berdasarkan riwayat Ad-Dhahhak. Ulama lain mengatakan bahawa yang dimaksud adalah ancaman dari Allah untuk orang musyrik bahawa kiamat itu sudah dekat, begitu juga azab yang akan menimpa mereka. Ini berdasarkan riwayat dari Ibn Juraij, Abu Bakar bin Hafs dan Abu Shadiq. Pendapat yang paling kuat adalah bahawa isi ayat ini berupa ancaman dari Allah untuk orang-orang musyrik dengan semakin dekatnya azab dan kehancuran mereka. Ini terbukti dengan ujung ayat yang berbunyi, (Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan). Juga tidak ada riwayat yang mengatakan bahawa para sahabat meminta turunnya berbagai kewajipan dengan segera. Hanya orang-orang musyriklah yang biasa meminta disegerakan azab untuk mereka.
Rujukan: 2001: 160-161 (Tafsir al-Tabari)