Yusuf (12) : 21
Dan (setelah Yusuf dijualkan di negeri Mesir), berkatalah orang yang membeli Yusuf kepada isterinya: "Berilah dia layanan yang sebaik-baiknya; semoga ia berguna kepada kita, atau kita jadikan dia anak". Dan demikianlah caranya kami menetapkan kedudukan Yusuf di bumi (Mesir untuk dihormati dan disayangi), dan untuk kami mengajarnya sebahagian dari ilmu takbir mimpi. Dan Allah Maha Kuasa melakukan segala perkara yang telah ditetapkanNya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
TAFSIR 1
Allah swt menceritakan kasih sayang-Nya kepada Yusuf. Maksudnya, Dia mentakdirkan orang Mesir yang membelinya sehingga mencurahkan perhatian terhadapnya, memuliakannya dan memberi wasiat yang baik kepada keluarganya. la memang orang yang dikenal baik dan soleh. la berkata kepada isterinya, (Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak). Orang Mesir yang membeli Yusuf adalah pembesar Mesir. la berkedudukan sebagai menteri di Mesir. Allah swt berfirman, (Sebagaimana Kami menyelamatkan Yusuf dari saudara-saudaranya, (Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir)) Maksud takwil dalam firman Allah swt agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi) menurut pentafsiran Mujahid dan As-Saddi adalah takwil mimpi. Maksud firman Allah, (Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya) sebagaimana dikata kan oleh Said bin Jubair adalah Allah melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Allah swt berfirman, (Tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti) yakni mereka tidak mengetahui hikmah-Nya dalam penciptaan, kasih sayang dan perbuatan-Nya atas apa yang Dia kehendaki.
Rujukan: 1999: 523 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Ayat ini masih berkenaan dengan beberapa pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Yusuf iaitu Allah menguji ketabahan dan kesabaran Yusuf dengan dipisahkan dari ibu bapanya, dibuang ke dalam telaga dan diperdagangkan sebagai budak. Yusuf lalu ditawarkan secara lelong di depan umum. Dalam pelelongan itu Yusuf dibeli oleh seorang raja Mesir bernama Qithfir dan nama istrinya Zulaikha. Mereka berdua merasa berbahagia memperoleh seorang hamba yang berparas bagus, bertubuh kuat dan raut muka yang memberi kesan terkandung jiwa yang besar dan hati bersih. Qithfir berkata kepada isterinya Zulaikha, "Berikanlah kepadanya tempat dan layanan yang baik, boleh jadi Dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut Dia sebagai anak." Yusuf sangat disayangi oleh kedua orang itu sehingga merasa seakan-akan berada di rumah keluarga dan orang tuanya sendiri. Demikian kasih sayang Allah terhadap Nabi Yusuf. Allah telah memberinya kedudukan yang baik setelah sebelumnya mengalami penderitaan demi penderitaan.
Rujukan: 2001: 61-66 (Tafsir al-Tabari)