Yusuf (12) : 5
Bapanya berkata:" Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, kerana aku khuatir mereka akan menjalankan sesuatu rancangan jahat terhadapmu. Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
TAFSIR 1
Allah swt mengisahkan perkataan Yaaqub kepada anaknya Yusuf, setelah Yusuf menceritakan mimpi yang dialaminya yang tafsirnya adalah saudara-saudaranya akan tunduk kepadanya, menghormatinya dan mengagungkannya secara berlebihan sehingga mereka tersungkur sujud kepadanya. Maka Yaaqub khawatir jika Yusuf menceritakan mimpi tersebut kepada saudara-saudaranya lalu mereka menjadi iri dan melakukan tipu daya terhadap Yusuf. Oleh kerana itu, Yaaqub berkata, (Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan) mu) yakni mereka akan membuat tipu daya dan perangkap untuk menjerumuskanmu ke dalam perangkap itu. Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda sebagai berikut. "Jika salah seorang di antara kalian bermimpi sesuatu yang menyenangkan, hendaklah ia menceritakannya dan jika bermimpi sesuatu yang tidak menyenangkan, hendaklah ia berubah ke Iambung yang lain (ganti posisi tidur), meludah tiga kali ke sebelah kiri, meminta perlindungan kepada Allah dari keburukannya dan jangan menceritakannya kepada seorang pun, maka hal itu tidak akan menimbulkan kerugian kepadanya." (HR Muslim).
Rujukan: 1999: 520 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Ayat ini masih berkenaan dengan beberapa pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Yusuf a.s antara lain Nabi Yusuf a.s bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, semuanya sujud kepadanya. Lalu, mimpi itu diceritakan oleh Nabi Yusuf a.s kepada ayahnya, Yaaqub putra Ishaq putera Ibrahim a.s. Maka Nabi Yaaqub a.s berkata kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan) mu. Sungguh, itu musuh yang jelas bagi manusia." Nabi Muhamad saw diperintahkan Allah untuk menceritakan kisah mimpi Yusuf a.s ini kepada umatnya.
Rujukan: 2001: 13-15 (Tafsir al-Tabari)