Hud (11) : 84
Dan kepada penduduk "Madyan" Kami utuskan saudara mereka: Nabi Syuaib. Ia berkata: "Wahai kaumku! Sembahlah kamu akan Allah! (Sebenarnya) tiada Tuhan bagi kamu selain daripadaNya. Dan janganlah kamu mengurangi sukatan dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kamu berada dalam kemewahan; dan sesungguhnya aku bimbang, kamu akan ditimpa azab hari yang meliputi (orang-orang yang bersalah).
TAFSIR 1
Allah swt berfirman, (Sesungguhnya kami telah mengirim rasul kepada Madyan) Mereka adalah salah satu kabilah Arab yang bertempat tinggal di antara Hijjaz dan Syam, dekat dengan Ma'an. Daerah mereka dikenal dengan nama kabilah mereka yakni Madyan. Allah mengutus Syu'aib kepada mereka. Ketika itu, Syu'aib termasuk orang yang terpandang di kalangan mereka. Kerana itu, Allah swt berfirman, (Saudara mereka, Syu'aib) Syu'aib memerintahkan kepada mereka untuk menyembah Allah semata, tidak mempersekutukan-Nya dan melarang mereka untuk berbuat curang dalam timbangan atau takaran. Maksud dari firman Allah, (Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (makmur)) adalah, "Baik atau makmur dalam kehidupan dan rezeki kalian. Dan sesungguhnya aku khawatir kenikmatan-kenikmatan tersebut akan dicabut dari kalian kerana kalian menerjang larangan-larangan Allah swt" (Dan sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab pada hari yang membinasakan (Kiamat)) yakni di akhirat kelak.
Rujukan: 1999: 513 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Ayat ini masih berkenaan dengan beberapa pelajaran yang dapat diambil dari kisah para nabi Allah swt. Kisah Nabi Syu?aib dan kaum Madyan adalah kisah keenam yang diceritakan pada surah ini. Kaum Madyan adalah segolongan bangsa Arab yang tinggal di suatu daerah bernama Ma'an, di pinggir negeri Syam. Mereka terdiri atas orang-orang musyrik. Perilaku hidup mereka sudah menyimpang dari ajaran para nabi sebelum Nabi Syu?aib. Kecurangan dalam perdagangan sudah dianggap sebagai perilaku yang lumrah dan rutin. Selanjutnya Allah mengutus Nabi Syu'aib kepada kaum Madyan. Kata Nabi Syu'aib, ?Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang mampu dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari kiamat."
Rujukan: 2001: 537-540 (Tafsir al-Tabari)