Yunus (10) : 54 (Blok: 54-56)
Dan pada masa itu sekiranya tiap-tiap seorang yang berlaku zalim (kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain) itu mempunyai segala yang ada di bumi, tentulah ia rela menebus dirinya dengan semuanya itu (dari azab yang akan menimpanya); dan mereka tetap akan merasa sesal serta kecewa manakala mereka melihat azab itu; dan Allah putuskan hukum di antara mereka dengan adil serta mereka tidak akan dianiaya dengan keputusan itu.
Yunus (10) : 54
Dan pada masa itu sekiranya tiap-tiap seorang yang berlaku zalim (kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain) itu mempunyai segala yang ada di bumi, tentulah ia rela menebus dirinya dengan semuanya itu (dari azab yang akan menimpanya); dan mereka tetap akan merasa sesal serta kecewa manakala mereka melihat azab itu; dan Allah putuskan hukum di antara mereka dengan adil serta mereka tidak akan dianiaya dengan keputusan itu.
TAFSIR 1
Allah swt mengkhabarkan kejadian hari kemudian, yakni mengkhabarkan kejadian pada hari Kiamat ketika orang-orang kafir berandai-andaian agar dapat memiliki seluruh emas yang ada di Bumi untuk menebus kesalahan dirinya di depan Allah swt. Akan tetapi seribu sayang, (Dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Kemudian, diberi keputusan di antara mereka dengan adil) yakni dengan sebenar-benarnya, (Dan mereka tidak dizalimi). Setelah mengkhabarkan kejadian mendatang pada hari Kiamat, Allah menegaskan kembali bahawa Dialah Sang Pemilik langit dan Bumi beserta seluruh isinya. Oleh sebab itu, janji-Nya adalah pasti dan tidak dapat ditawar. Dia juga yang selama ini telah menghidupkan dan mematikan para makhluk. Kerana itu, kepada-Nya juga mereka akan kembali dan berpulang. Sungguh, Dia Maha Kuasa atas hal tersebut dan atas segala sesuatu. Dia juga Zat yang Maha Mengetahui bahagian tubuh yang telah mati di belahan Bumi mana pun meskipun terpisahkan laut, benua atau pun daratan luas antara satu bahagian tubuh dan bahagian tubuh yang lainnya.
Rujukan: 1999: 490 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Ayat ini menggambarkan penyesalan orang-orang yang zalim di akhirat iaitu orang-orang musyrik yang menyembah sesuatu yang tidak berhak untuk disembah dan tidak taat kepada Allah yang seharusnya mereka taati. Pada waktu itu seandainya saja mereka, orang-orang zalim itu memiliki sesuatu yang ada di Bumi ini, entah sedikit ataupun banyak maka orang-orang zalim itu akan berusaha menebus dirinya dengan apa pun yang mereka miliki agar bisa lepas dari seksa Allah swt. Adapun maksud firman Allah, (Dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu) menurut At-Tabari adalah bahawasanya para pemimpin orang-orang musyrik itu menyembunyikan rasa penyesalan mereka kerana menyaksikan dan merasakan begitu rendah dan hinanya kedudukan mereka ketika azab Allah telah meliputi mereka di akhirat kelak dan mereka pun meyakini bahawa mereka akan menerima azab tersebut. Lalu pada hari itu Allah akan memutuskan dengan adil seluruh perkara yang ada di antara orang-orang musyrik itu, antara para pengikut dan pemimpinnya. Saat itu, mereka tidak dianiaya sedikit pun kerana Allah tidak akan menghukum seseorang melainkan akibat dari perbuatan dosanya sendiri. Dia tidak akan menghukum seseorang kerana dosa orang lain dan Allah tidak menyeksa kecuali orang-orang yang telah diberi nasihat dan peringatan di dunia, disertai bukti-bukti yang benar dari sisi-Nya.
Rujukan: 2001: 191-192 (Tafsir al-Tabari)