Yunus (10) : 34 (Blok: 34-35)
Bertanyalah (kepada mereka wahai Muhammad): "Adakah di antara makhluk-makhluk yang kamu sekutukan dengan Tuhan itu, sesiapa yang mula menciptakan sesuatu kejadian kemudian ia mengembalikan adanya semula (pada hari kiamat)? "Katakanlah: Allah jualah yang mula menciptakan sekalian makhluk kemudian Ia mengembalikan adanya semula (untuk menerima balasan); oleh itu, mengapa kamu rela dipalingkan (kepada menyembah yang lain)?"
TAFSIR 1
Allah swt berfirman, (Katakanlah, "Adakah di antara sekutumu yang dapat memulai penciptaan (makhluk)) yakni kalian mengetahui bahawa sekutu-sekutu kalian tidak mampu untuk memberi petunjuk kepada orang yang sesat. Dialah yang memberikan petunjuk dari kebingungan dan kesesatan. Dialah yang memutar balikkan hati dari kesesatan menuju kebenaran dan Dialah Allah yang tidak ada Tuhan selain Allah. Kemudian Allah swt berfirman, (Maka manakah yang lebih berhak diikuti, Tuhan yang membimbing kepada kebenaran itu atau orang yang tidak mampu membimbing bahkan perlu dibimbing?) yakni apakah seorang hamba mengikuti siapa yang memberikan petunjuk kepada kebenaran dan dapat memberikan penglihatan setelah ia buta atau ia mengikuti orang yang tidak dapat memberikan petunjuk kepada sesuatu kecuali dia yang diberi petunjuk kerana kebutaan dan ketuliannya? Maksud firman Allah swt, (Maka mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan) adalah bagaimana kalian berpendapat dengan akal fikiran kalian? Bagaimana kalian bisa menyamakan antara Allah swt dan makhluk-Nya dalam menyembah, berpindah dari yang satu ke yang lain dan menyembah ini dan itu? Mengapa engkau tidak mengkhususkan penghambaan hanya kepada Tuhan Yang Maha Memiliki, Maha Bijaksana dan Pemberi petunjuk dari kesesatan serta mengikhlaskan doa dan pertolongan kepada-Nya. Allah swt menjelaskan dalam agama mereka, mereka tidak mengikuti dalil atau petunjuk tetapi berdasarkan prasangka, khayalan dan perkiraan mereka. Hal itu tidak akan memberikan manfaat apa pun kepada mereka.
Rujukan: 1999: 487-488 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Ayat ini berisi perintah untuk menentang kepada orang-orang musyrik dan apa yang mereka sembah selain Allah. Apakah ada di antara tuhan-tuhan selain Allah itu yang berupa dewa-dewa atau berhala-berhala atau yang lainnya yang dapat membimbing manusia yang sedang tersesat sehingga ia bisa kembali ke jalan yang benar. Dapatkah mereka itu menunjukkan jalan yang jelas dan lurus kepada manusia yang sedang kebingungan. Orang-orang musyrik itu sesungguhnya tahu kalau dewa-dewa dan berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak bisa memberikan petunjuk apa pun maka terlihatlah bahawa apa yang mereka sembah itu sebenarnya lemah. Sesungguhnya hanya Allahlah yang dapat memberi petunjuk ke jalan yang benar. Adapun ayat, (Maka manakah yang lebih berhak diikuti, Tuhan yang membimbing kepada kebenaran itu atau orang yang tidak mampu membimbing bahkan perlu dibimbing?) Menurut para ahli tafsir maknanya adalah "manakah yang lebih pantas untuk diikuti, apakah Allah yang memberi petunjuk kepada yang benar atau berhala-berhala yang tidak dapat berpindah dari tempatnya kecuali jika dipindahkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya dan dengan apapun yang Dia kehendaki. Jadi, hendaknya seseorang menyembah Allah, Zat yang memberi petunjuk di kegelapan Bumi dan laut, hendaknya ia mengesakan Allah dan ikhlas menyembah-Nya serta meninggalkan seluruh sembahan selain-Nya kerana mereka tidak dapat memberi petunjuk sedikit pun kepada kebenaran.
Rujukan: 2001: 178-181 (Tafsir al-Tabari)