Yunus (10) : 27
Dan untuk orang-orang yang melakukan kejahatan (syirik dan maksiat), balasan tiap-tiap satu kejahatan mereka ialah kejahatan yang sebanding dengannya serta akan ditimpakan kehinaan; tiadalah bagi mereka pelindung dari (seksa) Allah; muka mereka (hitam legam) seolah-olahnya ditutup dengan beberapa bahagian (yang gelap-gelita) dari malam yang gelap-gelita. Mereka itulah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.
TAFSIR 1
Setelah Allah swt menjelaskan keadaan orang-orang bahagia yang dilipat gandakan kebaikan-kebaikan bagi mereka Ialu diberikan tambahan, Allah swt menjelaskan keadaan orang-orang yang sengsara. Allah berbuat adil kepada mereka iaitu memberikan balasan mereka dengan kejahatan yang serupa. Allah swt tidak memberinya tambahan, (Dan mereka diselubungi) yakni meliputi mereka, (Kehinaan) berupa maksiat-maksiat mereka dan ketakutan mereka dari hal itu. Maksud firman Allah swt, (Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah) adalah seorang yang mampu mencegah dan tidak ada yang melindungi mereka dari ditimpakannya seksa Allah di neraka. Firman Allah swt, (Seakan-akan wajah mereka ditutupi) menjelaskan wajah-wajah mereka yang hitam di akhirat kelak.
Rujukan: 1999: 486 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Orang-orang yang mengerjakan perbuatan buruk di dunia ini dan mereka derhaka serta kafir kepada Allah dan RasuI-Nya maka mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatan buruk yang telah mereka lakukan itu iaitu berupa seksa Allah swt di akhirat kelak. Mereka akan ditutupi oleh kehinaan dengan ditimpakannya seksa Allah kepada mereka. Tidak ada seorang pun yang dapat mencegah dan melindungi mereka dari seksa Allah jika la sudah berkehendak. Menurut Ibnu Abbas, orang-orang itu akan diliputi oleh kehinaan dan kesengsaraan di akhirat kelak. Para ahli tata bahasa Arab berbeza pendapat mengenai makna, ((Akan mendapat) balasan kejahatan yang setimpal). Menurut mazhab Kuffah, potongan ayat ini adalah kelanjutan dari potongan ayat sebelumnya iaitu (Adapun orang-orang yang berbuat kejahatan) oleh kerana itu, maknanya adalah dan orang-orang yang melaku kan perbuatan-perbuatan buruk maka bagi mereka balasan keburukan yang setimpal. Sementara menurut mazhab Basrah ((Akan mendapat) balasan kejahatan yang setimpal) adalah kalimat baru bukan kelanjutan dari potongan ayat sebelumnya. Oleh kerana itu, maknanya adalah pahala keburukan itu adalah keburukan yang serupa. Adapun pendapat yang paling utama menurut At-Tabari adalah pendapat pertama kerana Allah Taala telah berfirman pada ayat sebelumnya pahala yang telah dijanjikan-Nya bagi para penolong-Nya. Jadi, dalam ayat ini Allah menjelaskan seksa yang telah dijanjikan-Nya bagi para musuh-Nya.
Rujukan: 2001: 166-168 (Tafsir al-Tabari)