At-Taubah (9) : 17
Tidaklah layak orang-orang kafir musyrik itu memakmurkan (menghidupkan) masjid-masjid Allah, sedang mereka menjadi saksi (mengakui) akan kekufuran diri mereka sendiri. Mereka itu ialah orang-orang yang rosak binasa amal-amalnya dan mereka pula kekal di dalam neraka.
TAFSIR 1
Allah swt menegaskan bahawa bagi Allah tidak pantas orang-orang musyrik memakmurkan masjid-masjid-Nya yang didirikan dengan nama-Nya semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan barang siapa yang membaca masjid Allah sedang ia menginginkan Masjidilharam yang merupakan masjid paling mulia di muka bumi ini, yang didirikan di hari pertama penyembahan Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan fondasinya dibuat oleh Nabi Ibrahim Khalilurrahman, maka mereka menyaksikan atas diri mereka dengan kekafiran iaitu dengan keadaan dan perkataan mereka. As-Saddi berkata, "Jika kamu menanyakan kepada orang Nasrani, 'Apa agamamu?' Dia menjawab, 'Nasrani.' Jika kamu bertanya kepada orang Yahudi, 'Apa agamamu?' Dia akan menjawab, 'Yahudi.' Jika kamu bertanya kepada orang Shabi' (agama yang menuhankan api), 'Apa agamamu?' Dia akan menjawab, 'Shabi.' Dan orang orang musyrik akan berkata, 'Musyrik."' Allah swt, berfirman, (Mereka itu sia-sia amal-amalnya) yakni dengan kesyirikannya, (Dan mereka kekal di dalam neraka) Allah swt berfirman sebagai berikut, (Dan mengapa Allah tidak menghukum mereka padahal mereka menghalang-halangi (orang) untuk (mendatangi) Masjidilharam dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang yang berhak menguasai(nya), hanyalah orang-orang yang bertakwa tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui) (QS Al-Anfal, 8: 34).
Rujukan: 1999: 445 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
(Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui bahawa mereka sendiri kafir) Maksudnya, masjid-masjid itu dimakmurkan tiada lain untuk digunakan beribadah kepada Allah bukan untuk kufur kepada-Nya. Maka siapa yang kufur kepada Allah, ia tidak berhak memakmurkan masjid-masjid Allah. Adapun pengakuan mereka atas kekufuran mereka sendiri sebagaimana diriwayatkan dari As-Saddi 'Sesungguhnya orang Nasrani ditanya: 'Apa agamamu?' la menjawab, 'Nasrani'. Orang Yahudi ditanya, ia menjawab, 'Yahudi' Shabi' ditanya, la menjawab, 'Shabi'. Sedangkan orang musyrik, jika kamu bertanya kepadanya, 'Apa agamamu?' Maka ia menjawab, 'Musyrik' Tidak ada seorang pun yang mengatakannya kecuali orang Arabi." (ltulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya dan mereka kekal di dalam neraka). Maksudnya ganjaran amal mereka batal dan hilang kerana amal itu bukan untuk Allah tapi untuk setan. Mereka kekal di dalam neraka, tidak hidup dan tidak pula mati.
Rujukan: 2001: 374-376 (Tafsir al-Tabari)