Al-Anfaal (8) : 26
Dan ingatlah ketika kamu sedikit bilangannya serta tertindas di bumi, kamu takut orang-orang menangkap dan melarikan kamu, maka Allah memberi kamu tempat bermustautin dan diperkuatkanNya kamu dengan pertolonganNya, serta dikurniakanNya kamu dari rezeki yang baik-baik, supaya kamu bersyukur.
TAFSIR 1
Keadaan yang disebutkan di atas adalah keadaan kaum muslimin ketika mereka tinggal di kota Mekah. Jumlah mereka sangat sedikit, tertindas dan selalu merasa khawatir. Mereka takut kaum dari segala penjuru bumi seperti Masyrik, Majusi dan Romawi akan menyerang mereka. Kerana negara-negara tersebut memusuhi kaum muslimin dan saat itu jumlah kaum muslimin sangat sedikit serta tidak mempunyai kekuatan yang kukuh. Penyeksaan mereka tidak berhenti sampai Allah swt mengizinkan kaum muslimin untuk hijrah menuju kota Madinah dan akhirnya mereka tinggal di sana. Qatadah bin Du'amah As-Sudusi berkata, "Pada masa itu negeri Arab tertimpa kehidupan terberat, kelaparan mereka, penyakit kudis menyerang kulit-kulit mereka. Orang yang hidup di antara mereka pasti mengalami kehidupan tersulit. Jika ada orang yang mati di antara mereka, maka akan dilemparkan ke dalam api. Demi Allah! Kami tidak pernah melihat satu kabilah di muka bumi ini yang lebih buruk keduduk. annya daripada mereka. Sampai akhirnya Allah swt menurunkan agama Islam. Dengan Islam, Allah meluaskan rezeki mereka, menjadikan mereka sebagai raja-raja atas hamba sahaya. Dengan Islam pula Allah swt memberi anugerah seperti apa yang kalian lihat sampai sekarang. Kerana itu, bersyukurlah kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya. Sesungguhnya Tuhan kalian menyukai orang yang bersyukur dan orang yang bersyukur akan mendapat tambahan nikmat-Nya."
Rujukan: 1999: 425-426 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Pada ayat-ayat sebelumnya Allah menerangkan tentang kewajiban mematuhi Rasulullah saw dan pantang mundur dalam perjuangan. Maka pada rangkaian ayat-ayat ini (24-26) Allah memerintahkan kaum mukmin supaya memenuhi panggilan rasul-Nya apabila ia mengajak mereka untuk mengikuti petunjuk agama dan hukum-hukumnya. Kerana dengan memenuhi seruan rasul itu, maka sempurnalah fitrah dan tercapainya kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Ayat ini ditujukan kepada para sahabat Muhajirin untuk mengingatkan tentang kelemahan mental dan jumlah minoritas yang pernah mereka alami. Juga ditujukan kepada kaum mukmin umumnya di masa turunnya wahyu, ketika Allah mengingatkan mereka tentang kelemahan bangsa Arab di Jazirah itu dibanding dengan negeri-negeri lain yang kuat seperti Persia dan Romawi.
Rujukan: 2001: 117-120 (Tafsir al-Tabari)