Al-A’raaf (7) : 160
Dan kami membahagikan mereka (Bani Israil) menjadi dua belas suku, sebagai golongan-golongan besar, dan Kami wahyukan kepada Nabi Musa, ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukulah batu itu dengan tongkatmu." Maka terpancarlah daripadanya dua belas mata air. Tiap-tiap golongan (di antara mereka) mengetahui tempat masing-masing. Dan Kami naungi mereka dengan awan, dan Kami turunkan kepada mereka "Mann" dan "Salwa". (Lalu Kami berfirman): "Makanlah dari baik-baik yang kami telah kurniakan kepada kamu". Dan tidaklah mereka menganiaya Kami (dengan kekufuran mereka), tetapi mereka adalah menganiaya diri mereka sendiri.
TAFSIR 1
Penjelasan ini sama dengan kisah yang ada pada surat Al-Baqarah ayat 60-61 iaitu ketika Nabi Musa memohon kepada Allah swt agar diberi air untuk menyambung kehidupan mereka, Allah swt pun mengkabulkannya. Menakjubkan! Air tersebut keluar dari batu yang berbentuk persegi empat yang masing-masing sisinya mengeluarkan tiga mata air. Jadi, total keseluruhan mata airnya adalah dua belas buah. Nabi Musa dan kaumnya pun bisa memanfaatkan air tersebut. Menurut riwayat Ibnu Abbas, Nabi Musa dan umatnya memiliki batu berbentuk persegi empat. Allah swt memerintahkan Nabi Musa untuk memukul batu tersebut dengan menggunakan tongkatnya Ialu keluarlah air. Mereka pun memanfaatkan air itu dan memutuskan tinggal di sekitar batu itu. (Tafsir At-Tabari Jilid II, 2001: 120) Allah swt juga menegaskan kepada bani Israil agar mereka mensyukuri kenikmatan yang telah diberikan kepada mereka berupa manna dan salwa. Apalagi, keduanya bisa didapat dengan sangat mudah. Begitulah tambahan anugerah yang diberikan kepada mereka. Namun, sebagaimana dikatakan Hassan al-Bashri, mereka merasa tidak puas hanya dengan manna dan salwa tersebut kerana merasa bosan dengan menu yang mereka konsumsi sehari-hari itu. Mereka pun memprotes Nabi Musa. Ekspresi ketidaksyukuran mereka ini disebutkan dalam firman Allah, (Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja). Kata ini bermakna bahawa mereka merasa diberi satu menu saja dan mereka merasa tidak cukup kerana akan sangat membosankan, Mereka kemudian meminta jenis lain iaitu sayur-mayur, mentimun, bawang putih, adas bawang merah dan sebagainya. Menu-menu ini tidak Iain adalah kebutuhan pokok sehari-hari meskipun secara kualitas, manna dan salwa jauh lebih baik daripada semua itu. Nabi Musa menegur perbuatan bani Israil. Allah swt telah memilihkan makanan yang enak dan halal bernama manna dan salwa tetapi mereka meminta Jenis makanan lain yang tidak lebih baik dari keduanya. Nabi Musa pun memerintahkan mereka untuk pergi ke kota lain dan mencari apa yang akan mereka inginkan. Inilah maksud dari? (PergiIah ke suatu kota). Ibnu Abbas mengertikan (Ke suatu kota) (Ibnu Abi Hatim, 1/194). Sementara itu, menurut Abu Aliyah, bererti tempat di mana Firaun berada iaitu Mesir (Tafsir At-Tabari Jilid II, 2001: 134). Namun demikian, pendapat yang masyhur mengatakan bahawa kata ini bererti kota secara umum.
Rujukan: 1999: 52-53 (Tafsir Ibn Katsir)
TAFSIR 2
Pada ayat ini Allah menjelaskan dua hal tentang Bani Israil. Pertama, mereka dibahagi menjadi dua belas golongan sesuai dengan suku-suku mereka yang berjumlah dua belas. Kedua, mereka dianugerahkan dengan berbagai kenikmatan, antaranya: dua belas mata air sesuai jumlah suku-suku mereka (yang memancar dari batu setelah dipukul tongkat Nabi Musa), selalu dinaungi awan di perjalanan dari panas terik padang pasir, dimudahkan memperoleh makanan dan minuman jenis terbaik. Al-Manna bagi mereka sebagai pengganti roti sedang salwa (burung sebangsa puyuh) menjadi pengganti daging.
Rujukan: 2001: 502-505 (Tafsir al-Tabari)